Home Siaran Pers Kapolda Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Seligi Pengaman Natal Tahun...

Kapolda Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Seligi Pengaman Natal Tahun 2018 dan Tahun Baru 2019

0
163

HUMAS PEMKO BATAM – Kepolisian Daerah (Polda) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Seligi Tahun 2018, Jumat (21/12) di Dataran Engku Putri. Operasi Lilin Seligi Tahun 2018 dipimpin Kapolda Kepri, Irjen Pol Andap Budhi Revianto didampingi Danrem 033/Wirapratama, Brigjen Pol, Gabriel Lema. Upcara ini juga dihadiri Gubernur Provinsi Kepri, Nurdin Basirun, Walikota Batam, Muhammad Rudi, Wakapolres Barelang, Kombes Pol Hengki dan anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Provinsi Kepri.

Operasi kepolisian terpusat ini dilaksanakan  selama 10 hari sejak tanggal 23 Desember 2018 sampai dengan 1 Januari 2019, kecuali pada 13 Polda Prioritas I, yakni Sumut, Lampung, Banten, Metro Jaya, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Bali, Sulut, Maluku, NTT, dan Papua, dimana kegiatan operasi akan digelar selama 12 hari terhitung sejak 21 Desember 2018.

Tema pada Operasi Lilin Seligi Tahun 2018 ini “Melalui Operasi Gelar Pasukan Operasi Lilin 2018 Kita Tingkatkan Sinergi Polri Dengan Instansi Terkait Dalam Rangka Memberikan Rasa Aman dan Nyaman Pada Perayaan Natal Tahun 2018 dan Tahun Baru 2019”. Dalam arahannya, Kapolda berharap dalam mengakhiri dan menutup tahun 2018 kondisi Kamtibnas di Provinsi Kepri dapat terjaga dengan baik.

“Semua ini tidak akan terwujud tanpa kerjasama dari TNI/Polri, Pemda, seluruh stake holder dan masyarakat. Untuk itu kami mohon dukungan dan kerjasamanya,” sebutnya.

Sebagai orang nomor satu di jajaran Polda Kepri, ia juga menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin apabila dalam layanan kepolisian dianggap kurang optimal. Ia mengatakan tidak ada anak buah yang salah, secara moril sebagai pimpinan ia bertanggungjawab dan menjaga komitmen ke depan untuk melangkah lebih baik.

“Kami belum sempurna, insyaallah akan lebih baik lagi. Mohon dukungan dan kerjasama. Dipenghujung tahun ini saya ucapkan selamat Natal kepada umat Kristiani semoga damai natal menyelimuti kita semua. Selamat tahun baru 2019, teriring doa semoga segala sesuatu menjadi lebih baik,” tutupnya.

Dalam amanatnya, Kapolda membacakan Amanat Kapolri, M. Tito Karnavian

Apel gelar pasukan yang diselenggarakan secara serentak di seluruh jajaran ini, merupakan momentum penting untuk meninjau kesiapsiagaan personel, melakukan pengecekan

sarana dan prasarana pengamanan, serta guna memperkuat soliditas para pemangku kepentingan yang dilibatkan dalam pengamanan Hari Raya Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

“Sebagaimana kita ketahui, situasi menjelang perayaan Natal dan pergantian tahun merupakan momen yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berkumpul bersama

keluarga, karena diiringi pula dengan penetapan libur nasional. Realitas ini memberikan dampak signifikan terhadap kehidupan bermasyarakat, seperti terjadinya peningkatan intensitas kegiatan masyarakat, mobilitas moda transportasi, serta peningkatan demand terhadap kebutuhan pokok khususnya bahan pangan,” paparnya.

Kondisi ini memunculkan potensi kerawanan yang harus menjadi perhatian sehingga seluruh pemangku kepentingan perlu melakukan konsolidasi bersama sembari mengecek kesiapan pengamanan, serta menyamakan persepsi, agar pengamanan dapat berjalan dengan lancar.

Soliditas dan sinergisitas yang baik di antara para pemangku kepentingan, menjadi salah satu kunci utama yang harus senantiasa dipelihara dan ditingkatkan. Dalam kaitan tersebut, Polri bersama segenap jajaran TNI dan stakeholders terkait lainnya, menggelar operasi kepolisian terpusat dengan sandi “Lilin 2018”, yang melibatkan 167.783 personel pengamanan.

Polri telah menginventarisir beberapa potensi kerawanan diantaranya kejahatan konvensional yang meresahkan masyarakat, potensi aksi terorisme, sweeping Ormas dan aksi intoleransi, kecelakaan moda transportasi baik darat, laut, maupun udara, ketersediaan dan stabilitas harga pangan, serta kemacetan dan kecelakaan lalu lintas. Peningkatan intensitas kegiatan masyarakat, akan memunculkan potensi meningkatnya kejahatan konvensional seperti begal, premanisme, maupun aksi street crimes seperti pencurian, pencopetan, dan sebagainya.

“Upaya cipta kondisi seperti Operasi Zebra dan kegiatan kepolisian yang ditingkatkan dengan sasaran kejahatan jalanan, premanisme, penertiban penyakit masyarakat, miras, dan petasan telah dilaksanakan. Namun demikian, keberadaan pos-pos pengamanan dan

pelayanan tetap harus dilakukan,” ucapnya.

Terkait dengan aksi terorisme, peran Satgas Anti Teror Polda jajaran perlu untuk ditingkatkan. Upaya-upaya preemtive strike terhadap seluruh jaringan pelaku teror perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya aksi terorisme. Selain itu, guna meningkatkan keamanan personel di lapangan, perlu diterapkan buddy system dan peningkatan kewaspadaan personel.

Terhadap potensi aksi sweeping oleh Ormas tertentu, perlu dilakukan imbauan kepada para tokoh Ormas agar tidak melakukan upaya sweeping, melainkan melaporkannya kepada pihak kepolisian. Selanjutnya, petugas kepolisian yang menerima laporan segera merespon sesuai dengan peraturan yang berlaku.(HP)

NO COMMENTS