Dengan keunikan sejarah Melayu, Para sineas Indonesia tertarik untuk membuat film berlatar belakang kemaharajaan Melayu. Diilhami buku “Sejarah Melayu” karya Ahmad Dahlan, PhD, film berlatar belakang sejarah ini akan segera digarap.
Adalah produser sekaligus artis film kawakan Indonesia, Wulan Guritno serta sutradara asal Tanjung Pinang, Aldi yang berniat untuk mengangkat cerita berlatar belakang sejarah dan budaya Melayu ini ke dalam film layar lebar. Oleh karenanya keduanya mengunjungi sang pengarang buku yang tak lain adalah Walikota Batam, Ahmad Dahlan, Kamis (30/4). Kedatangan para ahli perfilman ibu kota tersebut untuk menjelaskan ketertarikannya menggarap film dengan latar belakang sejarah Melayu.
Menurut Wulan Guritno, saat ini bisnis perfilman di Indonesia sedang bergeliat. Sudah banyak dibuat film berlatar belakang daerah di Indonesia.
“Dengan kekuatan cerita yang bagus dan keeksotikan wilayah Indonesia merupakan satu daya tarik yang bagus bagi penonton,” katanya.
Film, sebutnya juga bisa dijadikan sarana publikasi untuk mempromosikan suatu daerah. Bangka Belitung juga pernah dibuat film Laskar Pelangi dan terbukti mampu meningkatkan pariwisata di daerah tersebut. Rencananya, selain tetap memperhatikan daya tarik film melalui cerita dan akting para bintangnya, film ini juga mengangkat tentang kebudayaan dan sejarah Melayu, jelas Wulan.
“Saya sendiri akan bermain di film ini bersama artis besar Indonesia lainnya, diantaranya Ario Bayu, Chelsea Islan dan Jajang C. Noer,” sebutnya.
Sementara, Aldi mengatakan siap mengerjakan film berlatar belakang Melayu tersebut. Selain cerita yang menarik, ia juga ingin mengenalkan daerah kelahirannya khususnya Batam lewat media film.
“Kami siap menghadapi berbagai perizinan serta birokrasi daerah untuk mewujudkan film ini,” katanya.
Dalam pertemuan singkat itu Dahlan menyampaikan apresiasi dan menyambut baik gagasan pembuatan film tersebut. Dirinya berpesan agar film yang dibuat nantinya selain memperhatikan marketable juga harus memiliki alur cerita yang bagus agar masyarakat bisa menerima kehadiran film ini.
“Semoga lewat film ini Provinsi Kepri dan Batam khususnya bisa semakin dikenal bahkan kalau perlu sampai ketingkat dunia,” ujar Dahlan.
Katanya lagi, Pemko Batam insyaallah akan membantu kelancaran proses pembuatan film tersebut.
“Pemko Batam mendukung terlaksananya film ini. Apabila butuh bantuan silahkan menghubungi pihak yang terkait,” pungkasnya.
Film ini ditargetkan akan memulai produksinya sekitar bulan September dan ditayangkan di seluruh bioskop Indonesia sekitar akhir tahun 2015 atau awal 2016.