Out put lain yang diharapkan melalui rapat forum SKPD ini adalah finaliasi kegiatan yang menjadi rencana kerja SKPD untuk tahun 2011 mendatang. Baik kegiatan yang didanai oleh APBN, APBD I maupun APBD Kota Batam. Kemudian Renja yang telah disepakati SKPD dapat diselaraskan dengan hasil reses DPRD Kota Batam yang akan dibahas melalui Musrenbang tingkat Kota Batam. “Melalui forum ini juga diharapkan diperolehnya data-data kegiatan yang meliputu lokasi kegiatan, volume kegiatan dan anggaran. Dengan demikian Renja 2011 dapat disusun finalilsasinya sebelum dibahas melalui Musrenbang tingkat Kota Batam,” ujar Wan dalam sambutannya.
Ketua Banggar DPRD Batam, Rudi SE yang hadir siang itu memberikan masukan agar SKPD mengusulkan kegiatan yang prioritas. Menurutnya, APBD Kota Batam pada tahun 2011 tidak akan jauh berbeda besarannya dengan APBD Kota Batam tahun 2010. Oleh karena itu, jika mengusulkan kegiatan yang skala prioritas tidak akan terjadi pemotongan anggaran seperti pembahasan APBD tahun 2010. Karena jika APBD devisit dan dilakukan pemotongan secara merata, tidak tertutup kemungkinan kegiatan yang menjadi prioritas akan ikut terpotong.
Sebelum membuka acara rapat forum SKPD tersebut, terlebih dahulu Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan memberikan pengarahan. Kepada seluruh pejabat di lingkungan Pemko Batam yang hadir mengatakan bahwa perlu perencanaan yang jelas untuk mencapai apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Menurutnya, apa yang disampaikan Ketua Banggar DPRD Batam, Rudi SE benar adanya. Karena apabila tidak ada perencanaan dalam menetapkan kegiatan maka akan terjadi pemotongan anggaran. Pemangkasan anggaran menurutnya tidak bisa dilakukan secara merata, karena ada kegiatan yang bisa dipangkas dan ada yang tidak bisa dipangkas. Seperti belanja rutin atau komponen gaji pegawai menurutnya tidak mungkin dipangkas. Begitu juga dengan anggaran belanja public harus ada yang menjadi prioritas.
“Saat ini skala pembangunan nasional sudah button up berbeda dengan dulu top down. Dengan sistwm button up ini sehingga kegiatan benar-benar terlaksana karena penyerapannya mulai dari tingkat RT,” katanya.
Selain itu dalam menyusun Renja, diperlukan suatu kebijakan analisis dan kearifan untuk menyelesaikan hal tersebut. Ia mengingatkan agar unit kerja tidak berfikir bahwa forum SKPD ini hanya sebagai pertemuan normative. Disamping itu Dahlan juga mengajak agar SKPD meningkatkan kapabelitas dalam membuat perencanaan. Menyinggung empat tahun kepemimpinannya bersama Ria, Dahlan mengatakan bahwa banyak masukan yang mereka terima. Namun jika melihat dari hasil pembangunan yang dilakukan Pemko Batam, ia mengatakan pembangunan di Batam berada pada jalur yang benar. Adapun yang menjadi indicator adalah pembangunan infrastruktur berjalan meski daya serap tidak maksimal. Ini disebabkan karena adanya factor eksternal seperti Ruli dan lahan. Sementara dari factor eksternal yang menjadi kendala adalah sering berubahnya ketentuan hukum yang secara psikologis berpengaruh pada kinerja aparatur. Tetapi ia mengingatkan agar pejabat di lingkungan Pemko Batam tidak perlu khawatir sepanjang melakukan pekerjaan tersebut sesuai dengan ketentuan. Rapat forum SKPD tersebut dihadiri oleh kepala SKPD di lingkungan Pemko Batam, Camat, Lurah, Ketua LPM, Tokoh Masyarakat dan Anggota DPRD Batam.
(crew_humas/dv)