Home Siaran Pers Bapelitbang Kemenhan RI Gelar FGD Dampak Ekonomi Terhadap Pertahanan Negara

Bapelitbang Kemenhan RI Gelar FGD Dampak Ekonomi Terhadap Pertahanan Negara

0
271

HUMAS PEMKO BATAM – Kementrian Pertahanan RI Badan Penelitian dan Pengembangan menggelar Forum Group Discussion (FGD) terkait Dampak Ekonomi ASEAN ( MEA) Terhadap Pertahanan Negara, Rabu (3/10). Peserta FGD diterima oleh Asisten Ekonomi Pembangunan Setdako Batam, Pebrialin di ruang rapat Kantor Walikota bersama Kepala Dinas Tenaga Kerja, Rudi Sakyakirti dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, Zarefriadi. Hadir bersama rombongan Kepala Pusat Penelitian Dan Pengembangan Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan RI, Laksamana Pertama Agus Rustandi.

Dalam sambutannya Pebrialin menginformasikan pertumbuhan  ekonomi Kota Batam dari tahun ke tahun. Ia juga menyampaikan fasilitas khusus yang dimiliki oleh Kota Batam Dan Target Kota Batam Untuk Menjadi Kota Kawasan Ekonomi Khusus Sehingga Nantinya Batam Kota yang berdaya saing jauh sebelum Ekonomi ASEAN mulai ditetapkan.

“Di Batam ini ada kekhususan, ada beberapa fasilitas seperti bebas PPN, bebas Bea Masuk barang mewah dan barang produksi da nada insentif yang diberikan. Kondisi saat ini Free Trade Zone (FTZ) menyeluruh. Batam ini dikembangkan untuk bersaing dengan daerah sejenisnya seperti Johor,” sebut Pebrialin.

Laksamana Pertama, Agus Rustandi menyampaikan pihak nya ingin mengetahui dampak atau kontribusi negatif dari membuka pasar bebas. Dipilihnya Batam sebagai tempat diselenggarakannya FGD ini karena Batam merupakan salah satu kota terbaik di Indonesia dan merupakan kota yang strategis secara posisi terhadap MEA itu sendiri.  Batam juga dipandang menerima langsung dampak dari Masyarakat Ekonomi Asean. Diharapkan melalui kegiatan ini diketahui dampak Ekonomi Terhadap Pertahanan Negara

“Tentunya disamping Batam memiliki kekhususan fasilitas dibandingkan kota lain di Republik ini. Terlebih Kota Batam memang di desain menjadi kota yang berdaya saing dengan kota-kota yang berada di luar negeri yang memiliki fasilitas yang sama dengan Kota Batam terutama kota-kota yang berada pada negara-negara Asean,” tuturnya.

Eko Raharjo dalam pemaparan menyampaikan kegiatan ini dilator belakangi karena Batam merupakan salah satu kota di Provinsi Kepri yang letaknya sangat strategis Nerada di pelayaran internasional. Selain itu juga memiliki kedekatan dengan Negara Singapura dan Malaysia. Pertumbuhan ekonomi Batam sudah mencapai 4,47 persen pada Mei 2018 setelah mengalami penurunan pada tahun 2017. Ia juga menyampaikan lima pilar MEA diantaranya ekonomi yang terintegrasi dan terpadu, ASEAN yang kompetitif, inovatif dan dinamis, peningkatan konektifitas dan kerjasama sektoral dan ASEAN yang global.(HP)

NO COMMENTS