Kepala Dinas PU Kota Batam, Yumasnur mengatakan dari tiga back hoe yang dimiliki, dua di antaranya dipakai untuk bantu angkut sampah ke dump truck.
“Alat kita ada tiga, tapi satu sedang dipakai, jadi dua yang digunakan untuk bantu angkut sampah. Satu di Bengkong, dan satu di Bida Ayu ini,” kata Yumasnur ketika ditemui di Bida Ayu Sei Beduk, Selasa (6/1) sore.
Selain bantuan dari sesama dinas, DKP juga mendapat bantuan dari pihak swasta. Seperti di Bengkong, Golden Prawn membantu pengangkutan sampah dengan meminjamkan satu unit loader. Dengan bantuan alat berat ini, proses pembersihan sampah yang menumpuk pun semakin cepat dibanding menggunakan tenaga manusia secara manual.
Wakil Walikota Batam, Rudi mengatakan tumpukan sampah ini terjadi karena kontrak kerja dengan pihak ketiga di 2014 sudah berakhir. Bahkan tenaga sopir di perusahaan tersebut sudah banyak yang cuti di tanggal 20-an Desember, sehingga pengangkutan sampah tidak sampai akhir tahun. Dan lelang untuk pengangkutan sampah di 2015 ini belum ada pemenangnya. Akibatnya sampah menumpuk lebih lama.
“Kontrak belum habis, tapi sopir pada cuti sampai akhir tahun, sehingga sampah tidak terangkut. Kontrak dengan PT yang mengelola di 2014 sudah habis, sementara lelang 2015 tidak ada pemenangnya,” kata Rudi.
Di lain sisi, armada yang dimiliki DKP terbatas. Armada yang ada saat ini digunakan untuk mengangkut sampah di wilayah yang sudah diswakelola yakni Sekupang, Batuaji, dan Sagulung. Meski ada tambahan armada dari pengadaan 2014, tetap belum cukup untuk memenuhi kebutuhan pengangkutan sampah seluruh Batam.