Penghargaan tertinggi yang diterima oleh Ahmad Dahlan ini diberikan kepada aktivis-aktivis budaya sebagai pengakuan atas kerjasama yang telah diberikan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan budaya dan warisan rumpun melayu. Kabag Humas Pemko Batam, Ardiwinata mengatakan penghargaan ini tidak diberikan kepada sembarang orang, dikarenakan penilaian langsung oleh presiden DMDI. Walikota Batam, sebut Ardi dinilai telah berjasa dalam memajukan kerjasama dengan DMDI yang meliputi bidang sosial, budaya dan pariwisata. Selain itu anugerah ini diberikan atas komitmen dalam memberikan pembinaan dan pengembangan budaya melayu di Batam.
Ahmad Dahlan memang dikenal sebagai tokoh yang komit terhadap pengembangan budaya Melayu. Pria kelahiran Batu Besar, Batam ini juga baru saja meraih gelar doktor dari University Of Malaya (UM), Kuala Lumpur, Malaysia dengan memilih kajian disertasinya tentang Sejarah Melayu pada fase akhir kerajaan Riau-Lingga dengan setting waktu antara 1896-1913 yaitu tentang “Peranan Para Cendekiawan Dalam Menentang Politik Penjajahan Belanda” yang berujung dengan pemakzulan Sultan Abdurrahman Muazzamsyah II pada tahun 1911.
Sementara itu Konvensyen DMDI ke 15 tahun ini di digelar selama 3 hari mulai dari tanggal 26 hingga 28 Oktober dengan tujuan menghimpun pemimpin dan tokoh Melayu Islam dari seluruh dunia dalam usaha meningkatkan taraf sosial ekonomi dan pengembangan budaya Melayu serta da’wah Islamiah. Lebih kurang 1.500 peserta hadir dalam konvesi tahunan tersebut yang datang dari berbagai negara, antaranya Indonesia, Singapura, Brunei, Thailand, Filipina, Kamboja, Sri Lanka, Australia, China, Madagaskar, Afrika Selatan, Inggris, Timor Leste, Mesir, Maladewa, Bosnia Herzegovina dan Belanda serta tentu saja Malaysia sebagai tuan rumah. Tahun depan Konvensi DMDI ke-16 akan dilaksanakan di Jakarta. Untuk diketahui bhwa konvensi DMDI ke-10 dilaksanakan di Batam pada tahun 2009 yang merupakan konvensi pertama digelar diluar Malaysia***