Bangunan tersebut mendapat proter sari warga sekitar. Warga mengkhawatirkan ancaman banjir karena parit tersebut menampung aliran air dari beberapa perumahan di kawasan tersebut. “Kalau dibiarkan takutnya nanti banyak yang ngikuti dan seluruh parit disini akan dibangun. Ini berpotensi banjir,” kata Arifin, ketua RT setempat.
Bangunan diatas parit itu disinyalir tidak berijin. Masyarakat meminta Pemko Batam segeea menyelesaikan permasalahan ini sebelum bangunan tersebut berdiri secara utuh. “Mulai pembangunan sejak empat bulan lalu,” imbuhnya.
Warga, sebut Arifin, sudah sering meminta pemilik bangunan tersebut berdiskusi. Namun tidak pernah ditanggapi. Jadi, menurutnya, sampai saat ini tidak pernah ada komunikasi antara warga dengan pemilik bangunan itu. “Alasannya selalu sibuk tidak bisa menemui kami. Tapi bangunan lanjut terus,” akunya.
Wawako Batam, Rudi mengatakan ia belum mengetahui apakah bangunan ini berizin atau tidak. “Yang tau ada izin atau tidak kan Satuan Kerja Perangkat Daarah (SKPD) masing-masing. Untuk bangunan seperti ini, izin yang harus dilengkapi antara lain izin lahan dari BP Kawasan dan izin mendirikan bangunan (IMB) dari Pemko Batam,” katanya.
Menurutnya, ia menginstrukan SKPD yang terkait segera memeriksa izin bangunan tersebut. Apabila tidak berizin baru akan diambil tindakan sesuai dengan peraturandan ketentuan yang berlaku. “Senin harus sudah selesai,” tegasnya.