Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemko) Batam memunyai program beasiswa untuk anak-anak tidak mampu yang dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Batam. Namun pada kenyataannya, masih banyak penyimpangan misalnya orang mampu dapat beasiswa sementara yang membutuhkan tidak dapat. “Perbaiki datanya. Beasiswa untuk orang miskin harus tepat sasaran,” katanya,
Selain itu, Rudi juga ,menyoroti sistem penerimaan siswa baru yang tidak pernah selesai. Menurutnya, solusinya adalah bangun sekolah sesuai dengan kebutuhan jumlah penduduk. Rudi menilai, di Batam perlu dibangun Sekolah Menengah Atas (SMA) bertaraf internasional. “Untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas,” paparnya.
Rudi menjelaskan Indonesia begitu juga Batam akan menyongsong ASEAN Free Trade Area (AFTA) 2015. Mulai 1 Januari 2015 perdaganagn bebas internasional segera dijalankan. Siapa saja boleh masuk ke Batam harus bisa nerima, tidak bisa menolak atau protes ketika perusahaan di Batam banyak diisi pekerja asing. “Kita harus sanggup bersaing. Tugas para guru untuk menciptakan kualitas SDM dan mental para siswa supaya bisa bersaing di dunia internasional,” imbuh Rudi.
Rakor dan sinkronisasi Disdik Kota Batam diselenggaran selama 3 hari, 22-24 September 2014. Kegiatan ini diikuti sekitar 300 orang yang merupakan perwakilan Dinas Pendidikan Kota Batam, Pengawas sekolah serta kepala sekolah negeri dan swasta dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) se-Kota Batam. Rakor ini diisi dengan pemaparan dari beberapa narasumber dan diskusi.
Kepala Disdik Kota Batam, Muslim Bidin mengatakan latar belakang Rakor dan sinkronisasi ini dilatorbelakangi permasalahan kualitas pendidikan yang menjadi pokok pembangunan proses pembelajaran. Menurutnya, tantangan besar dunia pendidikan di Batam yakni era globalisasi yang mengharuskan mempersiapkan SDM yang handal dan kompeten agat mampu bersaing di dunia internasional serta Otonomi Daerah sehingga perlu dilakukan penyesuaian agar terjadi pendidikan yang bermutu sesuai dengan keadaan daerah dan peserta didik.”Rapat ini sebagai dialog antara Disdik Kota Batam dengan sekolah negeri dan swaasta sehingga tercipta sinergi antara sekolah dan Disdik Kota Batam,” katanya.
Tujuan kegitan ini yakni pertama, menghimpun pemikiran dan merumuskan pola strategui dalam peningkatan mutu pendidikan di Kota Batam. Kedua, sosialisasi kebijakan pendidikan tentang peningkatan mutu pendidikan di Kota Bata. Ketiga, tercipta keselarasan antara Disdik Kota Batam dengan seluruh sekolah baik negeri dan swasta dalam menginterpretasikan berbagai program kegiatan Disdik Kota Batam. Keempat, sinkronisasi kegiatan Disdik Kota Batam dengan sekolah di segala bidang. “Hasil yang diharapkan melalui kegiatan ini yakni tercapai persamaan persepsi antara kebijakan pemerintah sehingga tercapai rencana progranm kerja pendidikan 2015,” papar Muslim.