Home Siaran Pers Wawako Membuka Sosialisasi Anti Korupsi Melalui Dunia Pendidikan

Wawako Membuka Sosialisasi Anti Korupsi Melalui Dunia Pendidikan

2
143

Batam, Wakil Walikota Batam Ir Ria Saptarika membuka sosialisasi pendidikan anti korupsi (26/05) di Lantai 4 Kantor Walikota. Menurut Ria saat membuka sosialisasi tersebut, para peserta dapat mentransfer ilmunya kepada anak didik, dan  nantinya kaum muda khususnya pelajar dapat lebih memahami tindak pidana korupsi. Dan mulai berani berkata “TIDAK’ untuk korupsi. Serta pada gilirannya mewarnai, mendorong masyarakat dan lingkungan sekitarnya untuk bersama-sama bangkit melawan korupsi. Akhirnya dapat membawa negeri ini keluar dari perangkap korupsi serta mengembalikan kewibawaan serta harga diri bangsa. Ria juga melanjutkan, dimulai dari dunia pendidikan bagaimana aspek pencegahan tentang korupsi dan masalah korupsi dengan cara sosialisasi. Bahkan aspek yang sederhana mencegah korupsi dimulai dari keluarga sehingga bisa bersama-sama memberantas tentang korupsi.

Menurut Sekretaris Dinas Pendidikan Zarefriadi sebagai penyelenggara sosialisasi pendidikan antikorupsi berlangsung selama tiga hari. Hari pertama 26 Mei 2009 di lantai 4 kantor Walikota dengan peserta kurang lebih 400 orang kepala sekolah SD, SMP dan SMU. Hari kedua dilaksanakan di SMK 1 Batam pesertanya khususnya guru PPKn dan guru Agama SMU sejumlah 30 orang. Hari terakhir bertempat di SMK 1 Batam dengan peserta 60 orang guru PPKn dan Agama dari SD dan SMP.

Menurut Undang-undang No 30/2002 pemberantasan Tindak Pidana Korupsi adalah serangkaian tindakan untuk mencegah dan memberantas TPK melalui upaya koordinasi, supervise, monitor, penyelidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan dengan peran serta masyarakat

Pihak KPK Rian Hefriyansyah Utama, S.E Ak. M.Si sebagai pemberi materi sosialisasi antikorupsi. Ada tiga gagasan yang ingin disampaikan. Pertama, korupsi hanya dapat dihapuskan dari kehidupan kita secara berangsur-angsur. Kedua, pendidikan untuk membasmi korupsi sebaiknya berupa persilangan (intersection) antara pendidikan watak dan pendidikan kewarganegaraan. Ketiga, pendidikan untuk mengurangi korupsi harus berupa pendidikan nilai, yaitu pendidikan untuk mendorong setiap generasi menyusun kembali sistem nilai yang diwarisi.

Pendidikan anti korupsi berupa modul pendidikan antikorupsi kepada SD, SMP, SMU, dan mahasiswa, kampanye, sosialisasi pendidikan masyarakat, TOT (Training Of the Trainers), membuat klub antikorupsi, survey integritas sekolah. Tiga pilar pendidikan anti korupsi antara lain membuka kesadaran, menuju pemahaman antikorupsi pada muatan pendidikan sehingga timbul perilaku yang membentuk karakter dan  perlawanan sehingga membangkitkan keberanian melawan korupsi. Bentuk kongkret dari pendidikan antikorupsi ini disisipkan dalam kegiatan ekstrakulikuler para pelajar.

Dilihat dalam konteks pendidikan, tindakan untuk mengendalikan atau mengurangi korupsi adalah keseluruhan upaya untuk mendorong generasi-generasi mendatang mengembangkan sikap menolak secara tegas setiap bentuk tindak korupsi. Perubahan dari sikap membiarkan dan menerima ke sikap tegas menolak korupsi, tidak pernah terjadi jika kita tidak secara sadar membina kemampuan generasi mendatang untuk memperbarui sistem nilai yang diwarisi, sesuai dengan tuntutan yang muncul dalam setiap tahap perjalanan bangsa.

Menurut Yusfa Hendri Kabag Humas Pemko Batam, melalui sosialisasi ini kedepannya perilaku antikorupsi dengan sendirinya akan masuk ke dalam ranah nurani dan jiwa siswa didik sehingga kelak mereka benar-benar menjadi generasi masa depan yang bersih dan berwibawa. “Hal itu dapat terwujud dengan kerjasama serta komitmen semua pihak mulai dari aparat pemerintah, sektor swasta sampai masyarakat, “ tambahnya

Turut hadir dalam acara tersebut pihak KPK Rian Hefriyansyah Utama, S.E Ak. M.Si, Kejaksaan Rahmad Lubis, Sekretaris Dinas Pendidikan Zarefriadi, dan Ketua PGRI. <wr***nn>


Foto Lainnya:

2 COMMENTS

  1. yopsujana
    Terima kasih kami telah diberi pencerahan tentang TPK. Kami makin tahu dan akan lebih berhati - hati dalam bertindak. BTW, tulisan dikoran kok jauh menyimpang dari apa yang disampaikan dalam sambutan WAWAKO (tentang informasi Batam kota ke-3 terkorup).