Kepala dinas perhubungan (Dishub) kota Batam, Zulhendri mengatakan Pemerintah Kota (Pemko) Batam tiap tahun mensosialisasikan pada masyarakat di kecamatan sejak 2011. “Untuk mainland bekerjasama dengan satlantas Polresta Barelang dan untuk hinterland dengan syahbandar, kantor pelabuhan dan kepolisian,” katanya.
Disebutkan Zulhendri, Untuk keselamatan agkutan laut, perlu diperhatikan beberapa hal. Pertama factor kesiapan manusia artinya sehat dan tidak sakit dan siap untuk membawa boat pancung. Kedua, peralatan dipastikan baik seperti mesin yang baik dan bahan bakar yang cukup. “Termasuk alat keselamatan life jacket harus dipakai,” imbuhnya.
Menurut Zulhendri, penggunaan life jacket dirasa longgar. Masih banyak pengemudi dan penumpang yang menganggap penggunaan life jacket ini kurang penting. Padahal, standarnya life jacket harus tersedia. “Minimal disimpan dibawah tempat duduk sehingga apabila ada kecelakaan sudah siap,” paparnya.
Selain itu, sebutnya, penyedia layanan pancung juga harus memperhatikan faktor lingkungan atau cuaca. “kalau cuaca tidak baik, jangan dipaksakan,” ujar Zulhendri.
Sementara, Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad mengatakan sangat disayangkan walaupun sosialisasi life jacket dilaksanaksn setiap tahun, tetapi penggunaan life jacket masih kurang. “Disiplin lah dengan aturan yang ada. Kalau ketentuannya harus pakai life jacket ya taati peraturan itu,” katanya.
Menurut Amsakar, terkadang hal ini dianggap kecil dan terkesan cuek, namun bercermin dari kejadian yang lalu yakni tenggelamnya boat pancung Tanjung Pinang – Penyengat, justru hal ini bisa mengancam keselamatan. “Setelah ada kejadian, baru sibuk,” ungkapnya.
Amsakar berharap barang yang telah diserahkan tersebut digunakan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya. Menurutnya, jaket keselamatan ini sangat penting. “Jangan sampai seperti puisi Chairil anwar, sehari berarti sudah itu mati,” sebutnya.