Pertemuan yang berlangsung di aula lantai IV Kantor Walikota Batam itu dihadiri sebagian besar oleh para guru, yang juga para pembina pramuka di tingkat gugus depan (Gudep) Sekolah Dasar, SMP, SMU dan SMK. Mereka tidak hanya berasal dari sekolah yang ada di wilayah mainland Batam, tapi juga dari sekolah-sekolah yang berada di wilayah hinterland seperti di Kecamatan Belakangpadang, Bulang dan Galang.
Menurut laporan Ketua Panitia Drs Asmili, pertemuan tersebut dalam istilah kepanduan disebut Karang Pamitraan. Pertemuan ini sudah menjadi agenda rutin Kwarcab 3203 Batam, setiap memasuki awal tahun. Dari jumlah kepesertaan, Asmili melaporkan peserta Karang Pamitraan 2009 jauh lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya.
” Pertemuan ini khusus untuk anggota pramuka dewasa. Tujuannya selain silaturahmi sekaligus menghimpun pemikiran pendapat rekan-rekan di kepramukaan dewasa, untuk kepentingan penyusunan evaluasi program kerja yang ada, ” sebut pembina pramuka senior di Kwarcab 3203 Batam tersebut.
Pertemuan Karang Pamitraan ini juga dihadiri Tato Wahyu, Wakil Ketua Kwarcab 3032 Batam dan Wakil Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Provinsi Kepulauan Riau, Ir Tato Wahyu, Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Dinas Pendidikan Kota Batam, serta pengurus Kwartir Cabang Batam lainnya seperti Setyasih Priherlina (DPRD Batam), Yusfa Hendri, Iman Imbalo Sakti, dan lainnya.
“Dari sisi personil, anggota pramuka dewasa di Kwartir Cabang Batam cukup lengkap dan mumpuni. Salah satunya pak Tato Wahyu. Selain wakil ketua Kwarcab 3203 Batam, dia adalah andalan Kwartir Nasional pengurus Gerakan Pramuka hasil Munas, periode 2009-2014, membidangi hubungan luar negeri dan koordinator kepanduan untuk wilayah Kepri, Riau dan daerah lainnya di Pulau Sumatera,” sebut Asmili.
Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Batam, Ir Ria Saptarika pada sambutannya menyampaikan arti penting pendidikan pramuka bagi kalangan remaja dan anak-anak di sekolah dasar, menengah dan lanjutan.
Bahkan Ria mengaku bangga sejak kecil aktif di kegiatan kepramukaan karena setelah dewasa, ia baru tahu kegiatan kepanduan ini bermanfaat melatih sikap, mental dan jiwa sosial seseorang dalam pergaulannya.
“Semua sekolah harus ada pramuka. Kasihan anak-anak kalau sejak dini, mereka tidak dapatkan ilmu kepanduan seperti yang pernah kita rasakan dulu sewaktu SD, SMP atau SMA,” sebutnya.
Pada sesi dialog diantara penanya ada yang mempersoalkan penomoran gudep oleh Kwarcab 3032 yang belum semua sekolah memilikinya. Yang lainn mengusulkan agar dalam waktu seminggu, ada hari khusus diluar jam belajar yang dijadikan murid sebagai jam untuk memakai pakaian pramuka, sekaligus mengikuti kegiatan kepanduan di sekolahnya.
Tapi, tidak semua usulan di amini oleh pembina pramuka yang hadir. Dari Galang misalnya, ada penanya dari kalangan guru yang merasa keberatan dengan adanya kegiatan ekstra kurikuler diluar jam resmi seperti sore, karena mereka terkendala urusan transportasi anak-anak saat pulang ke rumahnya masing-masing.
Disamping itu, pemerintah juga diminta memberikan insentif khusus untuk guru yang menjadi pembina pramuka di sekolah. Sedangkan yang lainnya meminta pengurus Kwarcab, memperhatikan sekretariat pramuka di Sekupang, yang mereka nilai butuh perhatian lebih.
Disisi internal kepramukaan, Kwarcab juga diminta mengagendakan jadwal kegiatan kepramukaan secara rutin baik bulanan maupun tahunan. Mengenai keberada SAKA di Instansi Pemerintah lainnya seperti TNI/Polri, Angkatan Laut, Kehutanan dan lainnya, Kwarcab diminta mengoptimalkan peran SAKA di masing-masing lembaha supaya peran dan fungsinya lebih terkesan maksimal dalam memajukan kegiatan kepanduan di Kota Batam.
Menanggapi hal tersebut, Selasa ini (20/1), Wakil Walikota berniat mengundang Kepala Dinas Pendidikan, Pengurus Kwarcab 3203 Batam, Kepala Kanpora untuk membicarakan persoalan pokok seputar pengembangan kegiatan kepanduan di sekolah maupun di masyarakat.
” Kegiatan kepanduan ini harus menjadi kegiatan yang diminati semua orang. Guru saya harap bisa aktif mengembangkan kegiatan kepramukaan di setiap Sekolah, sedangkan mekanisme pelaksanaan dan pengawasannya itu nanti akan saya bicarakan dengan Kadiknas,” demikian sebut Wawako.
foto lain