HUMAS PEMKO BATAM– Masyarakat Desa Monggak, Kelurahan Rempang Cate Kecamatan Galang minta dibangunkan pelabuhan dan pengaspalan jalan. Permintaan itu disampaikan masyarakat saat silahturahmi sekaligus peresmian program Pemberdayaan Masyarakat Percepatan Infrastruktur Kelurahan (PM-PIK) Desa Monggak kepada Wali Kota (Wako) Batam, Muhammad Rudi, Kamis (3/5).
Ketua RT 02 RW 04, Timo mengatakan bahwa kondisi pelabuhan sudah mengkhawatirkan karena terbuat dari kayu. Sedangkan kondisi jalan menuju desa Monggak baru sebagian yang diaspal. Untuk itu warga meminta kepada Wako agar jalan tersebut segera di aspal. Terkait program PM PIK, mewakili warga, Timo menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada Wako. Diakuinya dengan program PM PIK, pembangunan merata dan menyentuh hingga ke daerah terpencil seperti Monggak.
“Harapan kami program ini terus berlanjut, karena ini sangat membantu masyarakat. Kami masyarakat Desa Monggak berterimakasih karena sudah membangun desa kami. Insyaallah pada tahun 2018 melalui program PM PIK akan dibangun jalan sepanjang 320 meter. Semoga pembangunan ini segera terealisasi,” harapannya.
Tahun 2017 di Kelurahan Rempang Cate terdapat enam program kegiatan PM PIK yang dilaksanakan. Di Tanjung Kertang terdapat pembangunan atau rehabilitasi jalan lingkungan RT 02/02 sepanjang 70 meter. Di RT 03/02 Tanjung Kelingking pembangunan atau rehabilitasi jalan di Tanjung Kelengking sepanjang 103 meter. Selanjutnya pembangunan/rehabilitasi jalan lingkungan RT 02/03 dan RT 01/03 Pasir Panjang masing-masing sepanjang 100 dan 150 meter. Pembangunan jerambah beton di RT 02/04 dan RT 01/04 Desa Monggak masing-masing sepanjang 50 meter dan 30 meter. Di Kelurahan Rempang Cate pembangunan jerambah beton di RT 02/01 sepanjang 30 meter.
Di Kelurahan Sijantung, Wako meresmikan program PIK pembangunan jalan lingkungan SMAN 10 Batam sepanjang 200 meter, pembangunan jalan lingkungan Pulau Panjang 100 meter, pembangunan jalan lingkungan Air Naga 193 meter, pembangunan pelantar beton Pulau Semukit, Air Naga 50 meter dan pembangunan gedung serba guna Pulau Panjang 1 unit. Di Kelurahan Sembulan program PM PIK yang diresmikan pembangunan rehabilitasi jalan lingkungan Sembulang Hulu 274 meter, pembangunan jalan lingkungan di Tanjung Banun 260 meter, pembangunan jerambah masyarakat Kuala Buluh 54 meter dan pembangunan batu miring Sembulang Hulu 110 meter.
Habib warga Sembulang mengatakan agar ke depan program PM PIK tidak hanya sebatas membangun drainase, semenisai jalan dan jerambah. “Bagaimana ke depan anggaran PM PIK bisa digunakan untuk rehabilitasi gedung pertemuan dan taman. Karena gedung pertemuan yang ada kini kapasitasnya tidak bisa menampung masyarakat. Karena ketika dulu dibangun jumlah masyarakatnya belum banyak,” lapornya kepada Wako.
Menanggapi apa yang disampaikan masyarakat, Wako mengatakan bahwa selaku kepala daerah ia ingin pembangunan di Kota Batam merata. Ia ingin pembangunan infrastruktur tidak hanya di Kota Batam saja tetapi juga sampai ke daerah pesisir yang ada di Batam. Melalui program PM PIK pembangunan infrastruktur di lingkungan masyarakat dilakukan.
“Ini saya lakukan agar pembangunan infrastruktur ini merata bapak/ibuk. Tidak hanya daerah perkotaannya saja yang bagus, tapi di bagian pelosoknya juga. Setiap tahun saya anggarkan untuk program PM PIK. Tahun ini Rp1,1 miliar, tahun 2019 kita anggarkan Rp1,3 miliar, sampai tahun 2021 nanti Rp1,8 miliar,” jelas Wako.
Dalam kesempatan itu Wako juga menjelaskan pembangunan infrastruktur yang saat ini dilakukan. Kepada masyarakat Wako mengatakan jalan-jalan di Kota Batam mulai dari Nagoya dan Batamcentre sudah dilebarkan. Ini dilakukan untuk mempercantik Kota Batam agar orang ramai datang berkunjungke Batam terutama turis mancanegara.
“Membangun itu butuh uang, jadi salah satu jalan yang ditempuh adalah membangun Batam sebagai kota pariwisata. Banyaknya orang datang ke Batam tentu berdampak pada PAD Kota Batam. Dari PAD ini lah saya bisa menganggarkan dana untuk melakukan pembangunan Kota Batam ini,” ujar Wako memberi pemahaman kepada warga.
Wako juga mengajak agar masyarakat hidup bersih dan menjaga kesehatan. Kepada masyarakat Monggak diminta untuk segera mendirikan kamar mandi di darat. Dengan begitu tidak adalagi proses MCK di rumah yang dapat mengakibatkan pencemaran air laut. Wako juga meminta warga untuk melakukan pemeriksaan kanker serviks ke Puskesmas. Ini dilakukan untuk melakukan pencegahan sedini mungkin. Dari pemeriksaan yang telah dilakukan menurutnya sudah ditemukan 22 orang yang menderita sakit kanker serviks.
“Ini penyakit berbahaya dan biaya pengobatannya mahal. Saya akan bicarakan dengan Kepala Dinas Kesehatan untuk tindak lanjut pengobatannya seperti apa. Mari hidup bersih terutama ibu-ibu dan bapak-bapaknya juga,” ujarnya.(HP)