Besaran bantuan yang diterima setiap panti berbeda-beda, tergantung pada jumlah anak asuh. Dan bantuan diserahkan dengan sistem transfer langsung ke rekening yayasan.
Seremonial pembagian bantuan dikemas dalam kegiatan Anjangsana Pemerintah Kota Batam dalam rangka HUT RI ke-70 di Panti Asuhan Anak Yatim Masjid Darul Ghufron Kecamatan Sagulung, Kamis (20/8).
Ketua Panti Asuhan Darul Ghufron, Mahedi mengatakan jumlah anak asuh yang tinggal di dalam panti saat ini sebanyak 16 orang. Dan yang tidak menetap di dalam panti asuhan mencapai 90 anak asuh.
Adapun panti asuhan yang menerima secara simbolis yakni Al-Anjum, Darul Ghufron, Zeyvanez, Hizbul Wathan, Pendidikan Yatim Piatu, Daarul Aitam, Agape, Muta’allim, dan Nurul Haq Khalifatullah. Selain kepada pengurus Panti Asuhan, Walikota Batam juga menyerahkan bingkisan bagi anak-anak asuh yang hadir dalam acara tersebut.
Walikota Batam, Ahmad Dahlan dalam sambutannya mengatakan anjangsana ini merupakan kegiatan terakhir dalam rangkaian peringatan HUT RI ke-70.
“Setelah ini kita baru turun ke kecamatan-kecamatan,” kata Dahlan.
Ia mengatakan perhatian masyarakat Batam terhadap anak yatim sudah cukup baik. Terlihat dari banyaknya panti asuhan yang berdiri, sebagai wadah untuk membantu anak-anak yatim piatu maupun dari keluarga kurang mampu.
“Itu juga yang jadi dasar pemerintah untuk memberi bantuan. Karena pemerintah tak bisa beri bantuan tanpa ada badan hukum. Terimakasih pada pengurus yang sudah mengurus manajemen dan administrasi panti asuhan di Batam,” ujarnya.
Saat ini, terdapat 70 yayasan dengan 1.798 anak asuh di antara 1,2 juta jiwa penduduk Batam. Dahlan yakin masih banyak lagi kegiatan proses pengasuhan namun belum terdaftar di Pemko Batam. Oleh karena itu dari tahun ke tahun, Pemko Batam selalu membantu pengembangan panti asuhan, baik dari segi fisik maupun manajemen administrasinya.
“Ini adalah tanggungjawab kita bersama untuk me-manage dengan baik, karena manfaatnya yang besar bagi masyarakat,” katanya.
Kepada anak yatim, Dahlan berpesan supaya jangan pernah berputus asa terhadap rahmat Allah. Setiap kita harus yakin bahwa Allah senantiasa memperhatikan ciptaan-Nya.
“Peranan sumber daya manusia dalam membangun Batam tidak bisa dikesampingkan. Dan itu terbuka peluang bagi semua anak anak kita, tidak memandang anak yatim atau apa. Jangan pernah berputus asa, Allah sudah tentukan nasib dan rezeki kita. Yakinlah Allah senantiasa memperhatikan anak-anak kita di sini,” pungkasnya.