Oleh karena itu Wako mengajak agar terus meningkatkan nilai-nilai keimanan. Menurutnya ada yang memang tidak bisa menunaikan ibadah Jumat, ini disebabkan oleh beberapa hal. Diantaranya mereka yang dari segi fisik tidak sempurna, karena kerendahan ekonominya sehingga ketika orang Shalat Jumat ia harus tetap bekerja. Sebagai orang yang diberi kesempatan untuk menunaikan Shalat Jumat adalah satu nikmat dan harus disyukuri.
“Tingkatkan nilai-nilai keimanan dari waktu ke waktu. Mudah-mudahan kita termasuk ke dalam lingkaran orang-orang yang bertaqwa dan dicintai oleh Allah,” kata Wako dalam khutbahnya.
Yang tidak kalah membahagiakan adalah perubahan dunia dan Batam yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Batam, yang dulunya hanya kampung kecil, kini menjadi kebanggaan bagi orang Indonesia. Dimana banyak orang-orang yang menggantungkan hidupnya di Batam. Mereka yang bersungguh-sungguh maka akan sukses dan berhasil di perantauan.
Melalui kesempatan itu Wako mengajak agar umat beragama di Kota Batam kompak bersatu padu untuk membangun Batam. Tujuan ke Batam adalah untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan kita. Meskipun demikian kita tidak boleh hanya terjebak pada urusan duniawi saja. Agama memang mengajarkan kita untuk bekerja keras tapi dengan waktu bersamaan kita juga harus beribadah.
“Perlu diingat, kita hidup di dunia ini seperti bersandiwara dan harus disadari bahwa hidup ini hanya sementara. Untuk itu beribadahlah seolah-olah besok kita mati seperti sabda Rasullullah. Oleh karenanya perlu keseimbangan antara kebutuhan dunia maupun akhirat,” katanya mengakhiri khutbah siang itu.
(crew_humas/dv)