Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja serta memupuk hubungan kelembagaan antara kedua belah pihak, guna mendukung perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Visi Kota Batam. Dibidang pendidikan, kerjasama meliputi pelatihan, dan penyuluhan. Yakni dengan peningkatkan sumber daya aparatur, masyarakat hinterland dan mainland di Kota Batam. Kemudian pengembangan pelatihan ketrampilan (vocational training) dan penyuluhan pembangunan.
“Saat ini UGM tengah melakukan sosialisasi mengenai bagaimana rekrutmen mahasiswa kepada masyarakat. Kami mengharapkan kerjasama dibidang pendidikan ini dapat segera terwujud. Dapat diketahui saat ini, UGM memiliki 18 Fakultas dan 243 jenjang studi,” jelas Didik dalam sambutannya.
Melalui kerjasama dibidang pendidikan ini, maka UGM akan membuat penelusuran bibit unggul daerah. Setiap tahunnya, jumlah mahasiswa yang diterima melalui bibit unggul daerah ini berjumlah seribu orang yang diseleksi oleh Kepala sekolah. Perlunya dilakukan penyeleksian bibit unggul daerah ini, lantaran tingkat pendidikan antara masyarakat perkotaan dan di daerah yang ada di Indonesia tidak sama.
Dibidang pemberdayaan masyarakat, kerjasama meliputi pembinaan dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah. Melakukan pembinaan terhadap masyarakat di wilayah pesisir serta pengembangan wilayah pesisir (hinterland). Dan dibidang penelitian, pengkajian dan penerapan hasil kajian bidang-bidang sumber daya alam, lingkungan hidup, pertanian, peternakan, pariwisata , infrastruktur, pendidikan, kesejahteraan masyarakat dan kebijakan public serta bidang lain yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan Pemko Batam. Lebih lanjut disebutkan jangka waktu kerja sama ini selama lima tahun dan dapat diperpanjang. Seperti kerjasama dibidang pendidikan, Didik mengatakan sarjana yang sudah dihasilkan oleh UGM melalui kerjasama ini akan dikembalikan ke daerah.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan mengatakan bahwa selama ini system penjaringan ditingkat perguruan tinggi selama ini tidak adil terutama untuk di daerah. Selama ini, Pemko Batam telah memiliki program beasiswa dan sebanyak 60 anak hinterland yang menerima beasiswa tersebut. Pemko Batam menurutnya baru menjalin kerjasama dengan Undip dan Unpad. Belum terjalinnya kerjasama dengan UGM karena nilai anak-anak masih dibawah standar.
“Dengan adanya kerjasama ini kami mengharapkan dapat terciptanya SDM yang handal. Dan ini harus diperhatikan secara serius, tahun 2010 mendatang kita akan anggarkan dana untuk biaya pendidikan anak-anak hinterland,” pungkasnya.
Penandatanganan nota kesepahaman tersebut dihadiri sejumlah pejabat di lingkungan Pemko Batam, Sadri Khairudin, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Kepala Bapeko, Wan Darussalam, Kepala Kantor Pemuda dan Olahraga, Jefridin, Kabag Humas Pemko Batam, Yusfa Hendri dan sejumlah pegawai dan staf lainnya.
(crew_humas/dv)