Achmad menuturkan, pembangunan Tugu Tirta Dharma ini merupakan souvenir yang diberikan oleh PERPAMSI, setiap kali menggelar Musyawarah PERPAMSI. Untuk PERPAMSI yang ke XI ini, PERPAMSI akan menyelenggarakan musyawaran selama empat hari yang dimulai pada Selasa (1/12) hingga Jumat (4/12) di Hotel Pacific Palace. Musyawarah PERPAMSI ini akan dibuka oleh Menteri Pekerjaan Umum. Menurutnya, musyawarah ini diselenggarakan selama empat tahun sekali dan diikuti oleh seluruh anggota PERPAMSI. Empat tahun yang lalu, PERPAMSI menggelar musyawarah di Makasar dan membangun tugu air disana.
Sementara itu dalam sambutannya Walikota mengatakan bahwa Tugu Tirta Dharma ini akan dijadikan sebagai ikon Batam. Diselenggarakannya Musyawarah PERPAMSI di Batam merupakan satu kebanggaan bagi Batam dan Batam telah ditetapkan sebagai Kota Meeting, Incentive, Convention dan Exibition (MICE). Dengan dibangunnya monument air tersebut, Pemko Batam akan merawat dan komitmen untuk membangun tugu lainnya di Kota Batam.
Dalam kesempatan itu, Walikota berkilas balik tentang pembangunan Kota Batam. Batam, ujarnya, didesain bukan sebagai tempat tinggal melainkan sebagai kota industri. Akibatnya dari segi artistic Batam sangat kurang. Namun ke depan Pemko Batam akan membangun tugu, salah satunya tugu Adipura. Disamping itu untuk memperindah Kota Batam, Pemko juga tengah melakukan pembangunan dan penataan taman. Tanpa taman maka kondisi kota akan gersang.
Keuntungan lain yang diperoleh oleh Batam adalah, Pengelolaan air yang dilakukan oleh pihak swasta dalam hal ini PT Adya Trita Batam (ATB) bukan PDAM seperti di daerah lain. Dalam hal ini Otorita Batam (OB) sebagai penyedia air baku sementara dan PT ATB sebagai pengelola air hingga bisa dikomsumsi oleh masyarakat. Dalam hal ini Pemko Batam mendapat bagian dari kerjasama tersebut.
(crew_humas/dv)