HUMAS PEMKO BATAM– Wali Kota Batam, Muhammad Rudi dengan tegas meminta pihak PT. Kaliban Bangun Prakarsa segera membangun drainase di lokasi pembangunan mall yang tengah dilakukan. Dampak dari pembangunan yang dilakukan masyarakat di RW 21 Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa mengalami kebanjiran karena akses air tidak dibangun. Jika pihak perusahaan tidak segera membangun drainase dengan tegas Rudi memerintahkan agar proses pembangunan dihentikan.
“Saya sudah minta agar ini segera diselesaikan, jika tidak pekerjaannya akan kita hentikan. Izin cut and fill BP Batam yang memberikan, ketika ada masalah begini Pemko yang kena,” katanya kesal.
Kamis (28/6) juga dilakukan rapat koordinasi dan mediasi di kantor Camat Nongsa yang dipimpin oleh Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Batam, Yumasnur. Rapat Koordinadi dan mediasi dimaksud untuk mencari solusi penyelesaian persoalan banjir yang terjadi di Wilayah RW 21 Kavling Bida Kabil Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa.
Dari rapat tersebut disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan perusahaan untuk sementara dihentikan. Pemko Batam akan memberikan izin dengan syarat apabila pimpinan perusahaan mencari solusi untuk mengatasi persoalan banjir demi kepentingan masyarakat. Untuk sementara Satuan Kerja Kementrian PUPR akan membuat spack RAB Box Cluvert untuk normalisasi. Pihak perusahaan menyetujui dan akan memberikan bantuan senilai Rp100 juta untuk normalisasi tersebut.
“Sebagai langkah antisipasi awal akan dilakukan normalisasi dengan menurunkan alat berat yang dibantu dari Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air bersama dengan pihak perusahaan,” sebut Yumasnur menyampaikan kesimpulan rapat.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut perwakilan dari BP Batam, Timbul L Raja, konsultan PT Kaliban, Rudi, Kepala Dinas BPM dan PTSP yang diwakili oleh Dian Hari, Satker Kementrian PUPR, Hendra Syahputra serta perwakilan dan tokoh masyarakat RW 21 Kavling Bida Kabil Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa.(HP)