“Kita harus optimis dalam membangun Batam ini. Masyarakat harus senantiasa aktif dan mari bina anak-anak kita. Membangun Batam ini harus dengan semangat tinggi dan hati yang tulus ikhlas,” ujarnya.
Yang membuatnya bangga adalah, bahwa INLA tidak memiliki banyak cabang di Indonesia. Terlebih INLA memiliki motto yakni menyayangi sesama manusia, memperhatikan dan sayang lingkunga, menyayangi satwa dan tumbuh-tumbuhan serta memiliki prinsip hidup harus harmonis antar sesama. “Dengan kebersamaan maka kita bisa membangun Batam,” sebutnya yang disambut dengan tepuk tangan dari para undangan.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota juga menyerahkan piala bergilir kepada Koordinator INLA, Lias Masri. Humas INLA, Alfin O Yolanda mengatakan bahwa Festival Seni Budaya ini baru yang pertama kalinya digelar di Batam. Festival yang ditampilkan ini merupakan tarian yang menunjukkan tentang kecintaan terhadap alam. Gerakan tarian merupakan paduan dari air, tanaman, angin yang bersifat energik. Selain itu juga ada penampilan lagu-lagu yang berkaitan dengan alam.
“INLA sudah ada dibeberapa daerah. Melalui kegiatan ini kita ingin sampaikan ke sekolah bahwa tarian ini bermanfaat dan berisikan pesan kecintaan terhadap alam. Ada pelatih khusus dan mereka akan datang ke sekolah. Kita tidak memungut biaya sama sekali,” jelasnya.
Adapun yang menjadi penilaian dalam lomba ini adalah harmonisasi terbaik, pesona terbaik, dinamika, ceria dan semangat. Pemenang akan memperoleh hadiah berupa piala untuk masing-masing kategori tersebut.(crew_humas/dv)
Foto lainnya**