Pemantauan terhadap titik-titik adipura itu sendiripun berlangsung tanpa sepengetahuan Pemko Batam sehingga Wako Batam menginstruksikan kepada seluruh jajaran pemko batam dan pihak-pihak terkait termasuk masyarakat Batam untuk mengamankan penilaian tersebut dengan memastikan kebersihan, kehijauan dan keasrian lokasi-lokasi yang dinilai tersebut.
Lokasi-lokasi yang ditunjuk dimulai dari perumahan, jalan arteri, jalan kolektor, pasar, perkantoran, pertokoan, sekolah, rumah sakit, hutan kota, taman kota, terminal, pelabuhan penumpang, Dam, saluran terbuka sampai dengan tempat pembuangan akhir.
Walikota Batam Ahmad Dahlan, saat memberikan sambutan di rapat evaluasi pemantauan ketiga tadi pagi (21/4) bertempat di lantai 4 Kantor Pemko Batam tersebut, mengatakan jika adipura itu diperoleh lagi berturut-turut selama 3 tahun terakhir, tidak menutup kemungkinan Batam akan diikut sertakan dalam penilaian kebersihan dan kehijauan lingkungan untuk tingkat ASEAN di tahun depan, katanya memberi semangat para peserta rapat.
Salah satu penghargaan atas prestasi Batam dalam menjaga kebersihan dan kehijauan lingkungannya serta dipertahankannya adipura yang telah diperoleh tersebut, dalam beberapa waktu yang lalu, Pemko Batam ikut serta dalam program Kyoto di Thailand. “Hanya tiga Kepala Daerah di Indonesia yang ikut serta dalam perhelatan prestisius tersebut diantaranya Palembang , Makassar dan Batam. Pertemuan penting yang bertajuk protokol Kyoto tersebut termaktub kesepakatan untuk menjaga udara bersih di negara masing-masing dengan berbagai program yang ramah lingkungan. Program pendukung yang dilakukan Pemko Batam, pengadaan bus way untuk mengurangi polusi udara serta penanaman pohon pelindung dan ruang terbuka hijau.
Untuk kedua kalinya Batam memperoleh adipura, semoga yang ketiga dan seterusnya Batam dapat lagi. Bukan hanya pengakuan dari pemerintah yang diharapkan dari suatu adipura tapi lebih besar dari itu terciptanya daerah yang bersih dan hijau, ungkap Dahlan lagi.
Masih menurut Dahlan disamping penilaian yang berkelanjutan ini, komitmen dari para pemimpin juga sangat menentukan perolehan adipura. Untuk itu Dahlan mengharapkan semua kalangan di Kota Batam ikut serta mempertahankan adipura yang telah di peroleh masyarakat Batam dalam dua tahun terakhir. Beliau memberikan tugas kepada Asisten Pemerintahan untuk mengkoordinir dan bertanggung jawab atas wilayah Sekupang, Batu Aji dan Sagulung, Asisten Administrasi Umum di Lubuk Baja, Bengkong, Batu Ampar, sedangkan Asisten Ekonomi dan Pembangunan bertanggung jawab sepenuhnya atas wilayah Sungai Bedug, Batam Kota dan Nongsa.
Penugasan tersebut terkait dengan evaluasi yang dilakukan oleh Rosmaini dan Lagat Siadari anggota tim penilai adipura. Keduanya menyoroti bahwa beberapa perumahan, pasar, jalan terdapat kondisi yang dapat mengurangi penilaian adipura, diantaranya ada pembakaran sampah dekat pasar dan minimarket, gulma di bibir jalan sepanjang jalan protokol, sebagian drainase masih tersumbat.
Upaya yang akan dilakukan Pemko Batam atas evaluasi tersebut adalah dengan menggelar program gotong royong massal yang akan diadakan pada tanggal 25 April 2009. Masing-masing dinas juga bertanggung jawab akan kondisi kebersihan dinasnya. Sedangkan dinas yang tidak jadi obyek evaluasi minimal membersihkan lingkungan masing-masing.
Kepala Bagian Humas Pemko Batam, Drs. Yusfa Hendri, M.Si., menyampaikan bahwa obyek dari evaluasi penilaian adipura tersebut diantaranya jalan Imam Bonjol yang tidak ada trotoarnya, terminal pasar Jodoh masih banyak sampah berserakan, Pasar Sagulung, pasar Aviari kurang tempat sampah dan kurangnya kebersihan WC. TPA Telaga Punggur, masih kurang dalam hal pengaturan penimbunan sampah, katanya. Sementara di kawasan pertokoan Nagoya masih ditemukan sistem drainase yang kurang memadai, pungkasnya lagi.
Dalam rapat evaluasi tersebut, hadir pula para Asisten di lingkungan Pemko Batam, Kepala-kepala Dinas, Camat se-Kota Batam, dan para Lurah. Khusus kepada Camat dan Lurah ditugaskan untuk mengkondisikan wilayah perumahan sehingga tetap bersih, hijau dan asri.