Home Siaran Pers TPID Kota Batam Berhasil Turunkan Angka Inflasi Diangka 0,1 Persen

TPID Kota Batam Berhasil Turunkan Angka Inflasi Diangka 0,1 Persen

0
164

HUMAS PEMKO BATAM Tim Pemantau dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Batam berhasil menurunkan angka inflasi daerah Kota Batam. Dari informasi yang disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepri, Gusti Raizal Eka Putra, inflasi Kota Batam di bulan Mei 2018 berada diangka 0,1 persen. Angka inflasi ini lebih rendah dari inflasi Kota Tanjungpinang 0,42 dan inflasi Provinsi Kepri 0,16. Dari pengamatan yang dilakukan harga jual komuditi di pasar relatif terkendali.

Untuk mengendalikan harga ini, TPID menjelang Ramadhan juga melakukan Operasi Pasar Murah dengan melibatkan distributor dan Bulog. Di waktu bersamaan, Pemerintah Kota (Pemko) Batam juga menggelar Bazar Sembako Murah yang disubsidi dari APBD Kota Batam. Untuk tahun 2018, Pemko Batam telah menggarkan dana untuk 128 ribu paket Sembako yang akan didistribusikan kepada masyarakat Kota Batam dalam dua putaran.

“Angka inflasi 0,1 persen ini sangat baik. Ini merupakan kerjasama yang baik antara tim TPID Kota Batam yang diketuai oleh Walikota Batam dan distributor di Kota Batam. Dari operasi pasar yang kita lakukan harga jual di pasar turun dan harga terkendali. Angka 0,1 persen ini merupakan prestasi untuk Batam, rata-rata di Ramadhan itu 0,3 persen,” jelas Gusti dalam acara talkshow bersama Pemko Batam di Radio Republik Indonesia (RRI), Selasa (5/6).

Untuk mengontrol harga jual di pasar, menurutnya dilakukan oleh Satgas Pangan agar tidak ada pedagang yang menjual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Saat ini pemerintah masih mengatur HET untuk harga beras, gula dan minyak. Inflasi ini menurutnya penting untuk meningkatkan produksi komuditi pangan. Untuk satu Negara maju inflasi Negara antara 1 sampai 2 persen. Harapannya untuk Kota Batam, tahun ini inflasi bisa turun diangka 3 persen. Ia mengajak agar masyarakat tidak perlu khawatir dengan ketersediaan bahan pokok di pasar. Kecenderungan meningkatkan inflasi karena masyarakat khawatir sehingga membeli dalam jumlah yang banyak yang mengakibatkan harga tinggi.

“Kita mengimbau agar masyarakat belanja secara bijak sesuai dengan kebutuhan jangan keinginnan. Kepada pedagang, boleh mengambil untung tapi jangan berlebihan,” katanya.

Mewakili MUI Kota Batam, Lukman Rivai, agar masyarakat memenuhi kebutuhannya sesuai dengan kebutuhan. Melalui para Mubaligh, Lukman juga meminta agar diinformasikan kepada masyarakat. MUI juga mengimbau agar masyarakat meneliti produk yang akan dibeli seperti kehalalan produknya. Mewakili Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, Zarefriadi menjelaskan bahwa untuk mengendalikan harga pasar, Pemko telah melaksanakan bazar Sembako murah. Kegiatan ini dianggarkan melalui APBD dan dua kali dalam setahun.

“Bazar Sembako murah ini bukan yang pertama kali dilakukan oleh Pemko Batam. Untuk tahun 2018 ini kita distribusikan bertepatan dengan situasi Ramadhan. Dan ada lagi operasi pasar yang dikoordinasikan oleh TPID tapi tidak dibiayai oleh APBD. Untuk harga jual di oeprasi pasar murah harga distributor sedangkan untuk bazar Sembako murah di subsidi oleh APBD dengan harga jual Rp50 per paket,” jelas Zaref.

Disperindag katanya juga melakukan survey harga di empat pasar yang menjadi sample. Pemantauan dilakukan dua kali seminggu di hari Selasa dan Jumat. Untuk harga bahan pokok yang disurvei akan di share melalui website milik Disperindag. “Dari empat pasar ini harganya tidak sama dan tergantung letak pasar. Empat pasar itu seperti Pasar Botania, Pasar Mega Legenda, Pasar Mitra Raya dan Cahaya Garden. Yang selalu menjadi referensi kita dalam memantau harga pasar ini adalah harga jual di Pasar Toss 3000. Karena harga jual di pasar lain dengan Pasar Toss 3000 relatif berbeda,” katanya lagi.(HP)

 

NO COMMENTS