BATAM – Pariwisata sebagai simbol kenyamanan dalam berkunjung yang tidak dapat dipisahkan dari rangkaian perjalanan untuk rekreasi atau liburan yang diawali dengan jasa transportasi, keramahan penduduk setempat, ciri khas makanan dan minuman serta dukungan faktor keamanan serta suguhan tempat istrihat, budaya, petualangan, pengalaman baru dan berbeda dari yang lainnya.
Daerah yang mempunyai ketergantungan dengan industri pariwisata sebagai sumber pajak dan pendapatan serta perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan dalam pengembangan industri pariwisata tersebut membutuhkan strategi dalam mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah wisata untuk menarik minat kunjungan baik lokal maupun mancanegara.
Untuk pembenahan infrastruktur kepariwisataan di Kota Batam, Pemerintah Kota Batam sudah menganggarkan dana Rp. 2,5 miliar untuk biaya pengembangan dan penataan tiga objek wisata laut dalam upaya membenahi obyek wisata serta menggaungkan program Visit Batam 2010. Pemerintah terus berupaya membenahi sarana dan prasarana di tiga pantai diantaranya Pantai Tanjung Memban dan Teluk Mata Ikan di Nongsa, serta Pantai Melur di Galang. Objek wisata tersebut semula ditata untuk wisatawan lokal tapi tidak menutup kemungkinan bagi wisatawan asing.
Pantai Tanjung Memban telah memiliki bangunan empat unit cottage, tiga unit saung, empat unit kios, panggung hiburan, toilet, pintu gerbang dan papan peta wisata. Empat unit cottage sebagai sarana bersantai bagi para pengunjung yang akan tinggal disana untuk menikmati suasana pariwisata di Batam. Tiga unit saung digunakan sebagai untuk bersantai sementara bagi pengunjung yang hanya singgah dan selanjutnya melakukan kunjungan lainnya serta kios diperuntukkan bagi para pedagang yang menyajikan kebutuhan belanja para pengunjung baik makanan, minuman maupun souvenir khas Batam.
Pemandangan panorama laut di Pantai Teluk Mata Ikan yang sangat indah menjadi faktor utama pengembangan obyek wisata ini menjadi prioritas dan untuk menuju pantai tersebut melewati pemukiman penduduk disekitar Batu Besar menuju arah NPM dan sebelum masuk kawasan Nongsa Point Marina, belok kanan dan para pengunjung akan disambut dengan panorama alam dari bibir pantai yang sangat menyejukkan. Bagi pengunjung yang tidak hafal daerah setempat, peta lokasi wisata menuju pantai Teluk mata ikan di pinggir jalan telah tersedia cukup akomodatif dipinggir jalan menuju obyek wisata pantai tersebut.
Menurut Kabag Humas Yusfa Hendri, tempat-tempat tujuan wisata tersebut memang belum berjalan optimal, akan tetapi dengan keberadaan sarana dan prasarana wisata yang cukup akomodatif tersebut, selanjutnya Pemerintah Kota Batam akan mengajak berbagai pihak dalam membanguna kerja sama dalam pengelolaan obyek wisata tersebut, sehingga dikelola dengan baik dan mampu memberikan daya tarik bagi wisatawan ke tempat tersebut.
Ke depan, kata Yusfa, pemerintah akan kerja sama dengan pelaku-pelaku usaha pariwisata dan institusi lainnya, seperti BTPB, Persatuan Hotel Republik Indonesia (PHRI) Batam, ASITA Batam, AJAHIB, HPI Batam, Asosiasi Pelayaran dan Maskapai penerbangan, kepolisian dan lain-lain untuk menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pengelolaan kepariwisataan di Kota Batam, harapnya.