Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Rudi Sakyakirti Rabu (13/10) melakukan survey Kebutuhan Hidup Layak (KHL) di Pasar Aviari Batu Aji, Bengkong Angkasa dan Tiban Center. Alasan ketiga tempat tersebut dianggap sebagai lokasi yang mewakili seluruh pasar di Batam Dalam survey tersebut Rudi menurunkan 18 orang yang tergabung dalam tim bersama yang terdiri dari Pemerintah, pengusaha yang diwakili Apindo dan pekerja yang diwakili serikat pekerja.
KHL dapat meningkatkan produktivitas kerja dan produktivitas perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas nasional. Dari gambaran itu, timbul permasalahan, sampai saat ini belum ada kriteria atau parameter yang digunakan sebagai penetapan kebutuhan hidup layak itu. Penelitian ini menyusun perangkat komponen kebutuhan hidup layak berikut jenis-jenis kebutuhan untuk setiap komponen.
Sumber data yang diperoleh menunjukkan, dari komponen dan jenis kebutuhan hidup minimum yang diajukan kepada responden terdapat lima jenis komponen diantaranya makanan dan minuman, perumahan dan fasilitas, sandang, kesehatan dan estetika, aneka kebutuhan. Dengan dasar yang terdapat dalam komponen KHM sebagai awal tujuan kebutuhan hidup layak, kualitas dari barang yang diajukan dan kuantitas jumlah barang yang dibutuhkan perlu ditambah. Begitu juga pekerja, harus dapat menyisihkan hasil yang diterima paling tidak sebesar 20 persen sebagai tabungan. Ada 46 item kebutuhan sehari-hari yang akan didata harga dan jenis barang.
Selanjutkan hasil KHL akan digunakan sebagai acuan pembahasan Upah Minimum Kota (UMK) Batam, tambah Rudi. Indikator penentu yang akan dibahas dalam menentukan UMK diantaranya inflasi, kemampuan perusahaan, upah yang berlaku didaerah sekitar, tingkat perkembangan perekonomian dan KHL itu sendiri.