Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Batam, Yahya yang mewakili Kepala Dinas Pendidikan, mengatakan kegiatan ini memiliki nilai positif untuk memberikan pemahaman kepada orang tua/wali murid. Ia juga berharap kepada sekolah lainnya untuk melaksanakan hal yang sama. Dinas Pendidikan setiap tahun telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengatasi tidak tertampungnya siswa baru tahun ajaran 2010/2011. Yaitu dengan membangun Gedung Baru, Penambahan Ruang Kelas Baru (RKB) dan penambahan rasio jumlah satu lokal
Pertama, terkait pembagunan Sekolah baru, di Tahun 2010 Pemerintah Kota Batam melelui Dinas Pendidikan membagun 7 unit sekolah baru dengan rincian 3 unit SD dan 4 SMP. Langkah kedua yaitu menambah Ruang Kelas baru (RKB) sebanyak 52 RKB dari 100 yang direncanakan siap pada bulan Desember 2010. Sedangkan langkah ketiga dengan menambah rasio murid dalam setiap lokal. Idealnya satu lokal terdiri dari 36 siswa kini sampai 45 bahkan 50 siswa terang Yahya. Namun yang perlu dingat kata Yahya, Pemerintah tidak dapat membagun sekolah negeri karena harus juga memperhaikan keberadaan sekolah Swata yang ada di Kota Batam.
Sementara itu Wakil Wali Kota Batam Ria Saptarika dalam sambutannya mengatakan bahwa pada penerimaan siswa Baru (PSB) yang tiap tahun menjadi permasalahan di Kota Batam tidak lepas dari faktor jumlah penduduk Batam yang terus bertambah.
“Saat ini jumlah penduduk Batam mencapai 1 juta jiwa dengan jumlah kenaikan mencapai 100 ribu tiap tahunnya,” jelasnya.
Hal tersebut di tambah lagi dengan tingginya angka kelahiran di Batam karena memang usia pekerja di Batam merupakan usia produktif. Sehingga permasalahan pendidikan terutama penerimaan murid baru selalu menjadi permasalahan tiap tahun yang harus di cari jalan keluarnya.
Dikatakan Ria Pemerintah Kota Batam sangat konsisten dengan pendidikan di Batam, melalui kunjungan ke masyarakat dirinya selalu mengakomodir permasalahan yang terjadi di masyarakat. Seperti pada saat safari Ramadhan di Kecamatan Lubuk Baja tahun lalu, diungkapkan masyarakat bahwa di Kecamatan Lubuk baja tidak memiliki SMPN karena keterbatasan lahan. Setelah diadakan rapat dengan Dinas pendidikan maka di temukan solusi untuk menggabungkan dua SD yang berdekatan dan merubah salah satu SD menjadi SMP yang selesai pengerjaannya pada bulan Desember ini.
(crew_humas/yd)
foto lainnya**