BATAM- Secara resmi, Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan membuka acara Polibatam Fair yang diselenggarakan selama dua hari di Gedung Politeknik, Batamcentre pada Rabu (24/2). Pembukaan Polibatam Fair 2010 ini ditandai dengan pelepasan miniatur pesawat balon udara yang bisa dikontrol remote oleh Wali Kota. Hadir Ketua Badan Pengusahaan (BP) Batam, Mustafa Widjaja bersama Priyono Eko Sanyoto selaku Direktur Politeknik Batam dalam acara pembukaan tersebut. Dalam sambutannya, Eko mengatakan bahwa Polibatam Fair ini merupakan agenda rutin yang diselenggarakan oleh Politeknik Batam. Acara ini merupakan sarana untuk promosi dan progress report yang dilakukan oleh Politeknik. Dengan demikian masyarakat akan mengetahui apa-apa yang sudah dicapai oleh Politeknik. Saat ini saja jumlah mahasiswa di Politeknik sebanyak 1.500 orang. Ke depan program yang akan dibuka oleh Politeknik adalah Perhotelan, teknik sipil dan administrasi perkantoran.
“Ini merupakan program studi yang diperlukan, karena banyak industri di Kota Batam yang meminta mahasiswa lulusan tersebut,” kata Eko dalam sambutannya.
Polibatam Fair 2010 ini melibatkan hampir 500 perserta dari 70 lebih sekolah setingkat SMU dan SMK se-Batam. Selain ajang uji mengadu potensi dan kemampuan siswa, bagi pihak Politeknik ajang ini cukup ampuh menjaring calon mahasiswa berprestasi untuk melanjutkan pendidikan di sana. Setiap kali peserta dari pelajar-pelajar kelas dua ikut dalam Polibatam, ketika lulus SMU atau SMK, mereka pun melanjutkan pendidikan ke Politeknik Batam. Selain Robot Contes hasil rakitan pelajar yang dilombakan, ada 10 kategori perlombaan yang dipertandingkan dan semua kategori perlombaan berhubungan dengan jurusan di Politeknik.
Polibatam Fair 2010 mengambil tajuk, Be smart, be creative, and be competitive. Di samping itu digelar pula pameran yang menampilkan Politeknik Batam secara utuh untuk semua program studi disertai dengan hasil penelitian yang pernah dilakukan.
Sementara itu Ketua BP Kawasan, Mustafa mengatakan bahwa Politeknik diadakan di Kota Batam sebagai antisipasi SDM yang kompetitif. Politeknik memiliki standar yang sama seperti di Singapura. Apa yang telah dicapai oleh Politeknik saat ini, merupakan hasil kerja pendiri terdahulu. Poltek cukup felksibel dan bisa dijual di pasar. Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan, mengatakan bahwa Batam dirancang untuk tenaga kerja professional dan memiliki skill. Jika SDM tidak disiapkan dengan baik, maka pembangunan Batam bisa stagnan. Dengan kegiatan yang diselenggarakan oleh Politeknik, Wako memberikan apresiasi yang sangat tinggi karena merupakan kegiatan positif. Oleh karena itu kehadiran Politeknik merupakan lembaga yang akan mampu menjawab kebutuhan tenaga kerja profesional.
“Pada bursa tenaga kerja beberapa waktu lalu di Politeknik Batam, mencari 5000 tenaga kerja, tapi yang terpenuhi hanya 3.000 lebih. Pada akhirnya perusahaan terpaksa mencari tenaga ahli di luar Batam. Oleh itu, kami ingin siswa-siswa mampu membaca peluang ini,” ungkap Dahlan dihadapan seluruh peserta lomba Polibatam Fair 2010.
(crew_humas/dv)