“Pesawat masih melakukan dumping untuk pendaratan darurat, tapi belum tahu akan mendarat di mana,” katanya. Dari 15 titik tersebut, ada dua rumah yang tertimpa serpihan,” ujar Eka yang melakukan peninjauan ke Polsek Batam Kota tempat dievakuasinya serpihan pesawat yang jatuh.
Walikota Batam, Ahmad Dahlan yang meninjau ke Polsekta Batam Kota untuk melihat langsung serpihan pesawat yang jatuh mengatakan bahwa serpihan pesawat yang dikumpulkan itu diserahkan oleh masyarakat yang menemukan serpihan. Katanya, pesawat dengan rute penerbangan Singapura-Austraslia itu ketika terjadi insiden terlihat dari darat terlihat mengeluarkan asap dan sebagian onderdilnya jatuh di kota Batam.
Meski bagian dari pesawat tersebut jatuh di Batam, namun pesawat tersebut dapat mendarat secara darurat di Singapura pada pukul 10.46 WIB.
“Saya memperoleh informasi ketika menonton di Metro TV, bahwa ada pesawat yang serpihannya jatuh di Batam. Saya juga sudah menerima laporan dari kakansatpol PP,” kata Wako ketika meninjau ke Polsek Batam Kota.
Walikota yang saat meninjau di dampingi oleh Kapolresta Poltabes Barelang, Eka Yudha menyampaikan terimakasihnya kepada warga masyarakat Batam yang telah berkoordinasi mengantarkan serpihan pesawat yang jatuh di sekitar tempat tinggalnya. Pemko Batam, menurutnya siap memfasilitasi jika memang ditemukan hal-hal negatif yang disebabkan oleh serpihan pesawat itu.
“Terimakasih kepada warga yang telah bereaksi cepat dengan mengantarkan serpihan pesawat ini ke Polsek Batam Kota, ini akan sangat membantu proses pengumpulan dan penyelidikan penyebab jatuhnya. Sejauh ini dilaporkan tidak terdapat korban jiwa,” jelasnya lagi.
Sebelumnya diinformasikan pesawat tersebut meledak di langit Bandara Udara Hang Nadim Batam. Diduga lokasi meledaknya berada di belakang pesawat. Namun karena tidak terlalu besar ledakan tersebut, pesawat melanjutkan penerbangannya dan mendarakan diri di Bandara Udara Singapura. (crew_humas/hw)
ft lainnya**