Home Foto Rudi : Sdm Nelayan Harus Ditingkatkan

Rudi : Sdm Nelayan Harus Ditingkatkan

0
183

Batam – Guna meningkatkan kesejahteraan para nelayan,tidak hanya fokus pemberian bantuan. Namun peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) nya sendiri harus terus ditingkatkan, sehingga pada akhirnya kehidpuan dapat lebih baik.

Wakil Walikota Batam Rudi mengatakan, pemerintah selama ini terus menerus memberikan bantuan kepada masyarakat kurang mampu, khususnya nelayan. Namun bila bantuan tersebut tidak diiringi dengan keinginan kuat kuat untuk mengubah diri sendiri.

“10 sampai 15 setiap tahun kita sekolah anak-anak pulau ke Jakarta, ambil perikanan. Balek-balek bukan mau kembali ke daerah. Mau jadi honorlah. Mau tinggal di kota, ini masalah juga,”kata Rudi, saat pelantikan pengurus DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kepri dan DPW HNSI Batam periode 2014-2019, di Hotel Planet, Minggu (11/1/2015).

Pernyataan tersebut juga disampaikan sebagai tanggapan dari pernyataan ketua umum HNSI Mayjend (Purn) Yusuf Solihin yang hadir pada acara tersebut. Kata Rudi, selama ini juga pihaknya sudah membantu Rp100 juta kepada Kelompok Usaha Bersama (Kube). Bantuan perumahan, pendidikan dan lain sebagainya. Namun, bantuan tersebut harus ditingkatkan juga dengan peningkatan SDM.

“Kalau bapak-bapak ini sudah lewatlah. Anak-anaknya, biar dia sekolah,”kata Rudi, didepan ratusan nelayan yang pada acara tersebut juga dihadiri Gubernur Kepri HM Sani.

Pengurus HNSI Kepri yang dilantik adalah, Timat Rahmat sebagai ketua dan DPC Batam sebagai ketua, Awang Herman

Timat sendiri berharap, pemerintah dapat lebih besar lagi memberikan bantuannya kepada nelayan. Banyak nelayan kepri memerlukan bantuan, seperti alat tangkap, rumah, bantuan kepada anak nelayan.

“Di APBD agar diperbesarkan dan dikhususkan anggaran untuk nelayan yg ada di kepri,”harapnya.

Yusuf Solihin sendiri menyampaikan, secara nasional, nelayan Indonesia memiliki tingkat pendidikan yang sangat rendah. Dari survei tebaru, 70 persen nelayan hanya tamatan SD dan ada yang tidak selesai. Hal ini sangat ironi mengingat negara Indonesia sangat kaya.

“Hal utama yang dialami nelayan kita adalah permodalan. Kita berharap, bagaimana bank daerah dapat memberikan bantuan permodalan kepada nelayan tanpa agunan. KUR (Kredit Usaha Rakyat) selama ini hanya dinikmati sekitar 1 persen nelayan,”katanya.

Dengan bantuan seperti itu, apa yang diharapkan seperti peningkatan kesejahteraan nelayan dapat terwujud dengan cepat.

NO COMMENTS