HUMAS PEMKO BATAM – Proges Pembangunan Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah di Batuaji sudah mencapai 71 persen per 14 April 2019. Untuk melihat langsung perkembangan pembangunan masjid terbesar se Sumatera itu, Minggu (14/4) Walikota Batam, Muhammad Rudi meninjau ke lokasi. Bersama Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Suhar, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Ardiwinata, Kepala Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPRRD) Kota Batam, Raja Azmansyah, Rudi berkeliling ke area pembangunan masjid.
Pembangunan masjid ini sudah memasuki tahap pembangunan kubah masjid dan menara. Kepada Rudi, Suhar menjelaskan bahwa pembangunan membran dan kubah masjid akan rampung sebelum lebaran Idul Fitri. Kubah utama Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah akan menjadi kubah terbesar di Indonesia, karena memiliki bentangan masjid mencapai 63 persen.
Kubah ini akan menutupi bagian ruang salat utama. Bagian utama masjid ini dibangun tanpa kolom dengan kontruksi space frame. Masjid ini juga dilengkapi dengan payung membran seperti di Masjid Nabawi, Madinah. Setiap payung memiliki ukuran 25×25 m, dan akan ada 8 unit payung membran di masjid ini.
“Kita targetkan masjid ini diresmikan tanggal 20 September tahun ini, tepatnya hari Jumat,” sebut Rudi.
Menara utama dan lima menara kecil. Menara utama memiliki tinggi 99 meter, bermakna asma Allah atau Asmaul Husna. Rudi mengatakan menara ini memiliki 29 lantai dan masyarakat Batam bisa melihat sekeliling Batam dari lantai 16 yang merupakan titik pandang. Untuk naik ke menara masyarakat bisa menggunakan lift.
“Masjid ini kita siapkan sebagai destinasi wisata religi di Kota Batam. Terutama bagi saudara kita yang dari malaysia, masjid ini tidak kalah indahnya dengan masjid yang ada di negara mereka,” sebut Rudi di beberapa kesempatan.
Masjid yang memiliki luas bangunan 58.114 meter persegi ini pun akan dilengkapi pelbagai fasilitas yang komplit mulai dari Islamic Centre, Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ), mes santri, media tablig. Juga terdapat ruang basement yang dilengkapi ruang parkir, tempat wudhu, pujasera, kios, ruang engineer, dan ruang difable. Lantai dasar juga dilengkapi ruang salat, koridor, ballroom, ruang VVIP, ruang pengurus, ruang imam, dan perpustakaan. Ruang lantai satu berisikan ruang salat, koridor, ruang kelas, ruang rapat, ruang tamu.
“Ruang salat tidak boleh digunakan untuk aktifitas selain dari salat. Tujuannya agar masjid tetap terjaga kebersihannya. Kalau mau melaksanakan kegiatan keagamaan lainnya bisa menggunakan outdoor,” kata Rudi seraya menjelaskan masjid ini mampu menampung 25 ribu jamaah.
Untuk meresmikan masjid ini Rudi mengundang seluruh masyarakat Kota Batam pada September mendatang. Kegiatan akan dimulai pukul 08.00 WIB sampai selesai dan akan menunaikan shalat Jumat berjamaah perdana di Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah. Konsumsi menurutnya akan disediakan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Batam dengan menyediakan lembu untuk dimasak oleh masyarakat di masing-masing kecamatan.
“Nanti kita akan undang Ustadz Abdul Somad, Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf dan Ustadz Ilyas dari Malaysia. Nanti kita hadir bersama di sana memakai baju putih-putih. Kita juga akan mengundang Wakil Presiden Jussuf Kalla saat peresmian nanti,” sebut Rudi dalam setiap acara.(HP)