Home Foto Prasasti Bahasa Melayu Kepulauan Riau Sebagai Asal Muasal Bahasa Indonesia

Prasasti Bahasa Melayu Kepulauan Riau Sebagai Asal Muasal Bahasa Indonesia

1
273

BATAM- Sempena Konvensi Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) ke XI, Panitia Pelaksana menggelar Seminar Bahasa dan Adat Melayu, Rabu (10/11) di Auditorium Sumatera Convention Centre. Seminar yang dihadiri 500 peserta itu dibuka langsung oleh Gubernur Provinsi Kepri, H M Sani dan dihadiri Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan serta Ketua Mentri Melaka merangkap Presiden DMDI, Datuk Moh Ali Rustam. Adapun tema yang diangkat pada seminar ini yakni “Mewujudkan Prasasti Bahasa Melayu Kepulauan Riau Sebagai Asal Muasal Bahasa Indonesia”. Ketua Panitia Pelaksana, AZ Dadang mengatakan seminar ini bertujuan untuk mengangkat nilai-nilai Melayu. Selain itu DMDI merupakan wadah untuk mempererat tali silahturahmi.

“Kegiatan ini sebagai forum untuk meningkatkan budaya dan bahasa Melayu yang mana budaya Melayu ini tersebar di berbagai daerah,” katanya.

Adapun yang menjadi peserta dalam seminar ini adalah pemerintah, akademisi, tokoh masyarakat dan tokoh melayu. Seminar itu sendiri terbagi dalam dua sesi dengan narasumber yang berbeda-beda. Adapun yang menjadi narasumber dalam seminar Bahasa dan Adat Melayu itu adalah Prof. Datuk Dr. Abdul Latiff Abu Bakar, yang membahas tentang Kepulauan Riau Sebagai Pusat Kebudayaan dan Tamadun Melayu.

Selanjutnya Prof Emeritus Abdullah Hassan yang mengupas tentang Menggagas dan Mewujudkan Prasasti Bahasa Melayu Kepulauan Riau Sebagai Asal Bahasa Nasional Indonesia. Narasumber lainnya Abdul Malik mengemukakan tentang Sepuluh Bukti Bahasa Melayu Kepulauan Riau Sebagai Asal Muasal Bahasa Indonesia. Sementara Dr Rozak A Zaidan menyampaikan bahan tentang Telaahan Raja Ali Haji Sebagai Perintis Bahasa Indonesia.

Sementara itu Gubernur Provinsi Kepri, H M Sani selaku Ketua DMDI Provinsi Kepri mengharapkan agar melalui seminar tersebut diperoleh ,masukan-masukan yang bermanfaat untuk kemajuan Melayu dan Provinsi Kepri khususnya. Gubernur juga mengharapkan agar prasasti Bahasa Melayu di Provinsi Kepri tepatnya di Pulau Penyengat. Ceritanya, Raja Ali Haji merupakan raja dari Penyengat yang telah membuat Gurindam 12 dan ini merupakan salah satu catatan sejarah bahwa Bahasa Melayu telah digunakan sejak dahulu. Untuk itu dengan banyaknya seminar, selain sebagai ajang untuk mempererat tali silahturahmi, juga sebagai tempat untuk memperoleh saran dan masukan demi kesempurnaan seminar-seminar yang telah digelar sebelumnya. Akhirnya, dengan mengucap Bismillahhirohmannirohim, Seminar Bahasa dan Adat Melayu tersebut resmi dibuka.

Usai membuka acara tersebut, Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan berkenan menjemput Ketua Mentri Melaka merangkap Presiden DMDI, Datuk Moh Ali Rustam beserta rombongan lainnya. Datuk Ali Rustam yang tiba melalui Terminal Ferry Internasional Batam Centre tersebut tampak senang dengan sambutan yang dilakukan oleh Wali Kota selaku tuan rumah tempat diselenggarakannya DMDI ini. Selanjutnya dari Terminal Ferry International, Wali Kota bersama dengan rombongan Datuk Ali Rustam langsung menuju ke Gedung SCC. Hadir dalam acara seminar pagi itu, Huzrin Hood, Tennas Efendi dan tokoh Melayu lainnya.(crew_humas/dv)

1 COMMENT

  1. laksamen bentan
    Saya sangat setuju Prasasti Bahasa melayu dibuta di Pulau Penyengat karena Raja Ali Haji berasal dari Kepri tepatnya di Pulau Penyengat menyayah kalau Prasati Bahasa dibuat di Pekanbaru oleh Pemprov Riau, orang Riau (LAM Riau ,Gubri) sudah tidak Paham sejarah lagi.