“Alhamdulillah kita bisa bersilahturahmi dalam acara Maulid Nabi dan peletakan batu pertama pembangunan asrama putri ini. Mudah-mudahan pembangunan asrama putri ini cepat selesai. Insyaallah setelah peletakan batu pertama ini, pembangunan asrama putri terus berkelanjutan dan Pemko Batam akan membantu pembangunan asrama putri ini,” sebut Wali Kota.
Wali Kota mengatakan, pondok pesantren Darul Falah merupakan sekolah yang berorientasi pada pendidikan agama. Keberadaan pondok pesantren ini menurutnya sangat membantu pemerintah. Pembangunan Batam ke depan menurutnya akan beralih ke arah Selatan yakni Batu besar dan sekitarnya. Oleh karena itu, pemerintah akan berupaya untuk terus membangun infrastruktur terutama sarana pendidikan sehingga letak sekolah dekat dengan kantong-kantong pemukiman masyarakat. Kepada para guru yang telah mengabdi di pesantren tersebut, Wali Kota menyampaikan ucapan terimakasihnya. Kepada para anak didik, Wali Kota berpesan agar dapat belajar dengan rajin sehingga menjadi anak-anak yang pintar dan kelak dapat bersaing dalam pembangunan Batam.
“Mari terus kita membangun Batam, karena Batam merupakan kota yang menjadi kebanggaan Bangsa Indonesia. Tujuan orang untuk datang ke Batam ini berbeda-beda dan oleh sebab itu maka kita harus menjadi orang yang lebih baik dari mereka yang datang ke Batam,” ungkapnya.
KH Usman Ahmad selaku pimpinan pondok pesantren mengatakan bahwa saat ini sudah ada asrama putri, namun kondisinya tidak layak. Asrama yang akan dibangun ini, terdiri dari dua lantai dengan jumlah kamar sebanyak 16 dan bisa menampung 128 orang. Dengan dibangunnya asrama ini, maka anak-anak akan memiliki tempat tinggal yang layak. Sehingga mereka dapat belajar dengan tenang untuk mendapatkan ilmu. Adapun jumlah santri di pesantren tersebut sebanyak 780 orang. Dari jumlah tersebut 40 persen diantaranya menginap di sana dan sisanya pulang pergi.
“Insyaallah pondok pesantren ini akan ramai. Karena minat belajar untuk di pesantren dari waktu ke waktu semakin besar oleh karena itu perlu pembangunan fisik untuk mewujudkan tempat pendidikan yang layak dan nyaman. Saat ini sudah terdapat 23 kelas dan 17 diantaranya Sekolah Dasar Islam (SDI). Target kita, anak yang tamat SDI sudah tamat membaca Juzama,” jelas Usman.
Usai melakukan peletakan batu pertama, acara siang itu dilanjutkan dengan ceramah agama dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW yang disampaikan oleh Ustad Muhaimin.
(crew_humas/dv)