Home Siaran Pers Penyuluhan P4GN Untuk Antisipasi Kerentanan Batam Dalam Peredaran Narkoba

Penyuluhan P4GN Untuk Antisipasi Kerentanan Batam Dalam Peredaran Narkoba

0
156

BATAM – Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan menghadiri acara penyuluhan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) bagi orang tua anak usia dini Kota Batamtahun 2009, pada hari Rabu (22/7) di Nagoya Plaza. Kegiatan yang diselenggarakan selama dua hari tersebut dan akan berakhir besok Kamis (23/7) tersebut diikuti sebanyak 300 peserta ini dari berbagai kelurahan di Kota Batam dari berbagai kelompok usia yang berbeda.
Kepala Badan Kesbang, Politik dan Linmas Kota Batam, Drs. Zulhendri, M.Si mengatakan peserta penyuluhan pencegahan pemberantasan dan peredaran gelap (P4GN)  dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama terdiri dari para orang tua yang memiliki anak usia dini, dari utusan masing-masing kelurahan. Di kelompok kedua terdiri dari para pemuda utusan OKP yang ada di Kota Batam.

Dalam laporan kegiatan yang disampaikan Zulhendri, penyuluhan ini diselenggarakan untuk memberikan gambaran riil dan bahaya laten terkait maraknya peredaran Narkoba di Batam. Seperti yang disampaikan oleh Presiden SBY pada saat peringatan Hari Anti Narkoba Indonesia (HANI), Batam tidak hanya sebagai tempat transit Narkoba, tapi juga sebagai tempat memproduksi Narkoba yang perlu diantisipasi dan diberantas oleh seluruh komponen penegak hukum dan masyarakat Batam. Selain untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya narkoba, tujuan yang tidak kalah penting digelarnya acara ini dalam upaya memberikan pemahaman terhadap bahaya Narkoba serta sanksi yang dikenakan terhadap pengguna, pengedar maupun memproduksi Narkoba, katanya dalam laporannya.

“Mungkin kita masih ingat penggrebekan pabrik sabu yang terdapat di Kota Batam pada tahun 2007 oleh Mabes Polri. Ini menunjukkan Batam tidak sebagai tempat transit, tetapi sebagai tempat memproduksi Narkoba,” ujar Zulhendri.

Rangkaian acara untuk sosialisasi dan kampanye anti Narkoba ini juga akan dilanjutkan dengan gerak jalan santai pada Minggu (26/7) di Dataran Engku Putri, pukul 06.30 WIB yang akan melibatkan seluruh elemen masyarakat mulai dari usia belia, sekolah sampai kelompok umur dewasa yang kesemua kelompok umur tersebut juga berpotensi dalam penyalahgunaan Narkoba.

Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan yang hadir membuka acara penyuluhan tersebut, mengaku senang melihat antusiasme warga Batam dalam mengikuti kegiatan P4GN sehingga upaya-upaya dalam membentuk karakter yang peduli dan anti Narkoba dapat diarahkan melalui pendekatan pemahaman terhadap bahaya Narkoba serta upaya mengantisipasinya, ungkapnya diawal sambutannya.
Masih menurut Dahlan, hal yang tidak kalah pentingnya bagi semua pihak, bagaimana mencegah anak-anak dan masyarakat menggunakan Narkoba. Batam sebagai kota yang berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia mempunyai potensi kerawanan dalam peredaran bahkan penyalahgunaan Narkoba, terangnya dengan mimik yang cukup serius.

“Narkoba bisa masuk melewati pelabuhan resmi, apalagi melalui jalur tidak resmi. Dengan tegas Walikota mengatakan, Batam rentan peredaran Narkoba. Meski memiliki nilai negatif, Batam juga memiliki nilai positif. Batam berhasil menjadi kota yang mengembangkan jasa manufacturing, kota wisata, kota industri. Bahkan indeks pertumbuhan ekonomi Batam mencapai 7 persen dan melampaui skala Nasional, terangnya seraya memberi semangat kepada para peserta untuk bertindak dalam hal-hal yang positif.

“Hal-hal yang mengancam di Batam adalah masalah trafficking, peredaran Narkoba dan penyelundupan. Empat pabrik sabu yang digerebek, letaknya bukan diujung Batam, tapi ditengah kota. Ada di Batam Centre, Mukakuning. Ini kan jantungnya Batam, belum lama ini kita sudah memusnahkan seluruh barang buktinya di kawasan pengelolaan limbah industri (KPLI) Kabil,” ungkap Walikota.

Dalam kesempatan itu Walikota juga mengucapkan terimakasih kepada warga Batam yang telah menyukseskan pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden belum lama ini. Ia mengatakan Pemilu berjalan aman, meski ada riak-riak kecil pada saat Pemilu legislatif. Ini karena banyaknya jumlah Caleg yang mencapai enam ratusan sementara yang terpilih hanya 45 orang. Sedangkan untuk Pemilu Presiden berjalan aman, meski belum ada penetapan dari KPU siapa Presiden RI lima tahun ke depan, katanya lagi.

Deputi Pencegahan BNN, Yudi Kusmayadi yang hadir sebagai pembicara dalam acara itu mengatakan Batam masuk 10 besar peredaran narkoba. Ini diketahui dari hasil penelitian yang dilakukan BNN bersama Universitas Indonesia beberapa waktu yang lalu. (*yf)

NO COMMENTS