“Saya juga sudah intruksikan kepada camat dan lurah agar setiap pembangunan masjid dibarengi dengan pembangunan Taman Pendidikan Quran. Melalui raker ini mari kita bahas tentang program kerja, jangan terjebak dalam hal-hal yang bersifat administratif karena organisasi ini sudah cukup lama terbentuk,” kata Dahlan.
Ada beberapa hal yang menurutnya perlu dibahas dalam Raker pagi itu, salah satunya mensosialisasikan Raker ke lima. Kemudian menetapkan Dewan Pakar DMI dan penetapannya dilakukan oleh Majelis Mustasyar yang diketuai oleh KH Usman Ahmad dan Chablullah Wibisono sebagai Sekretaris. Diantaranya bidang yang ada pada DMI Bidang Pemberdayaan Organisasi dan Idarah, Bidang Litbang, Diklat dan Peningkatan SDM, Bidang Pengembangan Ekonomi, Zakat dan Wakaf, Bidang Pengembangan Sarana dan Prasarana, Bidang Perempuan, Bidang Pembinaan Keluarga Sakinah dan Peranan Wanita, Bidang Kesehatan dan Lingkungan, Bidang Humas dan Publikasi, Bidang Perpustakaan dan Pusat Informasi Masjid, Bidang Seni Budaya dan Olahraga, Bidang Pendidikan Muallaf, Bidang Luar Negeri dan Hubungan Antar Lembaga, Bidang Sosial Kemanusiaan serta Bidang Advokasi dan Hukum.
Kepada pengurus di masing-masing bidang Dahlan mengatakan harus benar-benar menetapkan program sesuai dengan bidang kerjanya. Dimana peranan DMI benar-benar dirasakan bermanfaat untuk pembangunan umat. Misalnya terhadap bidang kesehatan dan lingkungan, perlu diperhatikan mengenai kesehatan dan lingkungan masjid. Karena masih banyak ditemukan masjid yang kamar mandinya masih kotor dan tempat mengambil wudhu yang masih berantakan. Yang paling penting adalah bidang pendidikan muallaf. Karena selama ini banyak yang menjadi muallaf namun kemana selanjutnya mereka akan disalurkan tidak pernah mendapat usulan.
“Oleh karena itu mereka yang duduk di DMI adalah orang-orang yang punya pengalaman didalam organisasi dan tidak bisa orang-orang yang tidak punya pengalaman,” paparnya.
(crew_humas/dv)