Home Siaran Pers Peluang Investasi NDP Mencapai Rp 6,8 T

Peluang Investasi NDP Mencapai Rp 6,8 T

0
230

HUMAS PEMKO BATAM– Wali Kota Batam, Muhammad Rudi menghadiri launching Nongsa Digital Park yang diresmikan oleh Mentri luar negeri (Menlu), Retno Marsudi bersama Menteri Luar Negeri Singapura, VivianBalakrishnan resmi membuka Nongsa Digital Park (NDP) Batam, Selasa (20/3). Kawasan industri digital ini ditargetkan akan menarik investasi sekitar Rp 6,8 triliun dan menyerap ribuan pekerja. Direktur NDP, Mike Wiluan mengatakan untuk tahap awal akan mempekerjakan 1.500 orang. Saat ini NDP sudah menyelesaikan tiga dari Sembilan gedung yang akan dibangun di kawasan itu.

“Dua gedung sudah difungsikan oleh perusahaan digital. Tentunya jumlah ini terus meningkat seiring dengan selesainya proyek,” kata Mike di lokasi acara peresmian kemarin.

Mike juga mengatakan bahwa Batam telah dinyatakan sebagai jembatan digital dari Singapura menuju Indonesia. Dapat menghubungkan dalam hal kegiatan ekonomi digital ke kota-kota lainnya dan merupakan lokasi ideal untuk menjadi platform industri digital dan pengembangan inkubator start up.

Kedua negara telah memberikan dukungan melalui berbagai lembaga terutama lewat lembaga pendidikan yang bertujuan meningkatkan keterampilan siswa IT Indonesia. NDP saat ini menjadi rumah untuk 65 dosen dari seluruh Indonesia yang datang untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan ekonomi digital baru.NDP juga didukung oleh infinite studios yang tergabung dalam grup perusahaan yang sama yakni Citramas Group.

“Citramas Group dan pihak pemerintah terkait akan selalu terlibat dalam pembicaraan untuk mendukung pembangunan peraturan dalam wilayah kegiatan ekonomi digital karena merupakan industri masa depan Batam,” paparnya.

Menlu Retno Marsudi mengatakan, proyek NDP ini merupakan langkah lanjutan dari pengembangan Batam sebagai jembatan digital yang diwacanakan sejak tahun lalu antara pemerintah Indonesia dan pemerintahanSingapura. Tujuannya adalah bagaimana NDP dapat mendukung upaya peningkatan investasi ke Batam.

Retno kemudian menjelaskan pemerintah pusat sudah menyadari bahwa industri digital kelak akan menjadi tulang punggung negara. Makanya pengembangan e-commerce, financial technologies (fintech), dan artificial intelligence (AI) akan terus digalakkan untuk mendukung upaya tersebut.

Yang perlu dilakukan adalah memperluas akses digital dan mengembangkan talenta-talenta muda di Indonesia. “NDP itu merupakan pilot proyek yang sangat diharapkan dapat mendongkrak peningkatan investasi start up di Batam. Ini berkaitan juga dengan meningkatkan kepercayaan diri Indonesia dalam kompetisi dunia digital,” jelasnya.

Pengusaha start up juga membutuhkan talenta-talenta yang berbakat di bidang informasi dan teknologi (IT). Sehingga program vokasi akan terus dilanjutkan utuk mewujudkan hal tersebut. Menlu Singapura Vivian Balakrishnan mengungkapkan Indonesia masih merupakan favorit investor Singapura. Ia mengatakan jumlah investasi yang telah dialokasikan mencapai 2 miliar dolar Singapura. Sehingga kehadiran NDP yang merupakan kolaborasi antara Indonesia dan Singapura diharapkan dapat meningkatkan investasi Singapura ke Batam. “Tapi untuk mencapai visi ini perlu edukasi agar bisa menaikkan taraf skill. Jika bisa melakukannya, maka pekerjaan akan datang,” jelasnya.

Ia melihat NDP akan menjadi pendukung utama dalam mewujudkan hal tersebut. Makanya Indonesia dan Singapura telah menjalin kerjasama di bidang pendidikan. Contohnya adalah dengan memberikan beasiswa kepada mahasiswa Indonesia untuk belajar di Politeknik Singapura.

Upaya pengembangan NDP sebagai kawasan industri digital utama juga selaras dengan niat BP Batam yang ingin mengembangkan Batam sebagai pusat logistik baik di kawasan regional Indonesia dan juga Asia Tenggara.

Alasannya mudah karena perusahaan-perusahaan start up dan digital, khususnya yang bergerak di bidang jasa komersil pasti membutuhkan gudang logistik untuk menyimpan barang-barangnya. Jadi akan tercipta simbiosis mutualisme antara NDP dengan Bandara Hang Nadim.(HP)

NO COMMENTS