Adapun tujuan diselenggarakannya pelatihan ini untuk menjadikan bangsa yang kuat, rukun bersatu, berdaya saing tinggi dan sejahtera. Terjaganya sejarah kebangsaan Indonesia dan cinta NKRI, merevitalisasi-reaktualisasi nilai-nilai pancasila, meredam berkembangnya penonjolah primordialisme sempit, kesukuan, kedaerahan dan mencegah disintegrasi bangsa serta meningkatkan kualitas penangkal dunia maya demi lestarinya bangsa.
“Pelatihan ini kita selenggarakan selama dua hari dan berakhir Jumat (11/6). Adapun nara sumber yang memberi materi pada pelatihan ini berasal dari Kementrian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Pemerintah Pusat, Kesbangpol dan Linmas Provinsi Kepri dan Kesbangpol Linmas Kota Batam,” ujar Zulhendri dalam sambutannya.
Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan yang membuka acara pelatihan Wawasan Kebangsaan tersebut mengatakan, pelatihan ini sangat penting mengingat letak Batam yang strategis dan berada di jalur perairan internasional. Meski Batam berbatasan dengan negara tetangga, namun tidak berpengaruh terhadap Batam. Pembangunan Batam, menurutnya, membuka peluang tidak hanya bagi masyarakat Batam tapi seluruh masyarakat Indonesia. Penduduk Batam sangat-sangat heterogen dan majemuk, namun dengan penduduk yang heterogen, tidak menjadi penghalang dalam membangun Batam tapi menjadi penguat.
Peserta yang dipilih untuk itu pada pelatihan ini adalah peserta yang dianggap sebagai tokoh dan figur yang bisa membangun dan menentramkan Batam. Kegiatan ini juga menjadi ajang untuk bersilahturahmi. “Multiple efek pembangunan Batam luar biasa. Dari sektor pajak yang disetorkan ke pusat mencapai triliunan rupiah dan melalui pengiriman paket atau wesel mencapai Rp40 miliar setiap tahunnya. Untuk itu marilah kita jaga kondisi Batam sehingga kita bisa memberikan manfaat kepada masyarakat lainnya di luar Batam,” katanya seraya membuka acara pelatihan itu dengan membaca Al fatiha.
(crew_humas/dv)