Hal ini terungkap saat rapat evaluasi terkait pengumuman kelulusan siswa di Kota Batam yang dipimpin langsung oleh Walikota Batam, Ahmad Dahlan yang bertempat di lantai V kantor Walikota Batam yang dihadiri oleh para Kepala SKPD terkait.
Dari data resmi yang ada , para peserta ujian yang berasal dari Batam terlihat dominan dalam pemeringkatan kelulusan 10 besar nilai tertinggi yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dari 10 besar peserta ujian dinyatakan 6 siswa berasal dari Batam. Sementara jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) hampir seluruhnya diraih oleh anak-anak Batam sebanyak 8 orang termasuk peringkat 1. Selain itu, dalam bidang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) juga setali tiga uang dengan menempatkan 6 orang siswanya dalam 10 besar nilai tertinggi se Provinsi Kepri.
Untuk siswa SMK yang berhasil meraih nilai tertinggi se Kepri atas nama Nithi Surachman dengan total nilai UN sebesar 37,95 dan 2 dari 4 mata pelajaran yang diujikan yakni Bahasa Inggris dan Produktif memperoleh nilai 10. Dari total keseluruhan tingkat SMA/SMK dan MA yang mengikuti ujian nasional tahun 2009 di kota Batam sebanyak 5 sekolah yang dinyatakan lulus 100 persen seperti SMA N 1 Batam dengan 183 siswa, SMA Kartini sebanyak 67 siswa, SMA Immanuel sebanyak 75 siswa, dan SMK N 1 Batam sebanyak 222 siswa serta SMK Al-Azhar Batam sebanyak 47 siswa.
Walikota Batam, Ahmad Dahlan, saat memimpin rapat evaluasi tersebut menyampaikan bahwa hasil ini harus terus ditingkatkan, untuk itu seluruh stakeholders pendidikan dapat bersatu-padu dan meningkatkan komunikasi serta kerjasama yang intens selama ini untuk dapat menaikkan kualitas pendidikan di Kota Batam yang salah satu indikatornya dapat dinilai dari tingkat kelulusan siswanya saat mengikuti ujian Nasional yang diberlakukan secara serentak diseluruh Indonesia, harapnya lagi.
Masih menurut Dahlan, guna mendukung peningkatan kualitas pendidikan di wilayah hinterland, Belakang Padang, Bulang dan Galang, Pemko Batam pada tahun 2009 telah menganggarkan bantuan transportasi kepada siswa hinterland baik SD, SMP maupun SMA. Bantuan transportasi tersebut diberikan kepada siswa yang tinggal di pulau yang berbeda dari lokasi sekolahnya masing-masing dengan besaran anggaran sejumlah 200 juta pada APBD Kota Batam tahun 2009.
Dalam kesempatan rapat tersebut Wako juga mengistruksikan Kadisdik untuk mendata ulang seluruh siswa hinterland. Setelah didapatkan data-data yang akurat dan ternyata anggaran yang tersedia tidak mencukupi, maka akan dianggarkan pada perubahan APBD 2009 dan APBD 2010 yang akan datang. Bantuan tersebut merupakan pelengkap kebijakan Pemko Batam bidang pendidikan seperti beasiswa, transportasi darat gratis serta asrama siswa yang sebelumnya sudah diterapkan.
Sementara Kadisdik Kota Batam, Muslim Biddin menyampaikan, tingkat kelulusan ini sebenarnya sudah melampaui target yang ditetapkan sebelumnya yaitu sebesar 90 persen. Target tersebut sebagau antisipasi dengan kebijakan Nasional yang menaikkan tingkat kelulusan (passing grate) sebesar 5,5 yang pada tahun sebelumnya sebesar berada pada angka 5,25 katanya. Dan diprediksi tingkat kelulusan ini akan dinaikkan terus dan pada tahun 2014 berada pada angka 7,5 baru dinyatakan lulus, ungkapnya lagi.
Hadir pula dalam rapat evaluasi tersebut, Asisten Ekbang, Asisten Administrasi Umum, Kepala Bappeda & Litbang, Kepala Badan Pertanahan, Kepala BKD, Dinas Tata Kota, Dinas Perhubungan, Kabag Bina Program, Kabag Humas, Camat Galang, Camat Bulang dan Camat Belakang Padang.