Bersamaan dengan dicabutnya undian hadiah door prize gerak jalan santai, juga diselenggarakan lomba tarik tambang dan panjat pinang. Wako yang melihat antusias masyarakat Batu Besar menyaksikan dan mengikuti perlombaan tersebut mengaku senang. Menurutnya, lokasi lomba dalam rangka memperingati HUT RI ini diselenggarakan secara berganti-gantian di Kecamatan Nongsa. Seperti tahun lalu, acara lomba tersebut digelar di Nongsa, dan tahun ini digelar di Pantai Kampung Melayu, Batu Besar. Yang membuat suasana semakin meriah lagi karena masih dalam nuansa lebaran.
“Peringatan HUT RI ini disejalankan dengan halal bihalal dalam rangka Hari Raya Idul Fitri,” kata Wako yang merupakan pria kelahiran Batu Besar ini.
Nongsa merupakan salah satu Kampung Tua yang ada di Kota Batam. Nongsa menurutnya tidak masuk sebagai kawasan pengembangan industri. Nongsa dijadikan sebagai kawasan pengembangan cagar budaya, sebagai salah satu Kampung Tua di Kota Batam. Terbukti dengan masih adanya Rumah Melayu Limas Potong di Kampung Melayu, Kelurahan Batu Besar tersebut. Merayakan HUT RI saat ini dengan zaman dulu pun menurutnya sangat berbeda. Dulu sebagai panitia acara adalah para anak muda, sementara saat ini lebih banyak ditangani oleh orang tua dan pemerintah. Sedangkan untuk permainan yang dilombakan menurutnya masih sama antara dulu dengan sekarang.
“Lombanya rata-rata masih sama. Balap karung, joget 60-an. Hanya nuansanya saja yang berbeda. Kalau dulu saya sering ikut lomba makan apel, dan selalu menang. Karena kurus dan tinggi, jadi bisa menahan apel dibahu,” ujarnya seraya tertawa.
(crew_humas/dv)