Home Siaran Pers Mahasiswa Se Indonesia Ngumpul di Batam Bahas Lima Isu Strategis

Mahasiswa Se Indonesia Ngumpul di Batam Bahas Lima Isu Strategis

0
315

HUMAS PEMKO BATAM– Sebanyak 70 mahasiswa yang tergabung dalam forum silahturahmi dan konsolidasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Mahasiswa dan Senat Mahasiswa se Indonesia menggelar pertemuan di Kampus Ibnu Sina, Kamis (26/4). Mahasiswa ini berasal dari Provinsi Riau, Jambi, Aceh, NTT, Sulsel, Bengkulu, Lampung dan Jakarta

Acara ini dihadiri Gubernur Provinsi Kepri, Nurdin Basirun, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, Asdep Bidang Pengembangan Kepemudaan, Hamka Hendra Nur, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Ibnu Sina, Sumiati. Terdapat lima isu yang akan dibahas dalam pertemuan ini, masalah perekonomian daerah, pendidikan, kemaritiman, penanganan kemiskinan dan kesenjangan serta daerah perbatasan. Anasrullah Simanjuntak selaku ketua panitia mengatakan kelima isu yang akan dibahas merupakan isu-isu strategis secara nasional.

“Karena bukan hanya pejabat negara yang membangun dan berbicara tentang pembagunan dan kesejahteraan. Mahasiswa berhak membahas dengan tujuan bagaimana Indonesia menjadi lebih baik,” sebutnya.

Pada kegiatan ini juga akan bergabung mahasiswa dari Malaysia. Menurutnya akan dilakukan dialog dan tukar ide atau gagasan terkait pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Kasim Abdullah, Ketua Dewan Mahasiswa Ibnu Sina menambahkan bahwa hasil diskusi dan dialog yang dilaksanakan selama tiga hasil ini akan dituangkan sebagai bentuk pemikiran untuk menuju perubahan.

Wali Kota Batam, Muhammad Rudi menjelaskan bahwa pembangunan Kota Batam berlangsung sejak Tahun 1991 sampai saat ini. Rudi membenarkan bahwa tanggung jawab Negara ini merupakan tanggung jawab semua termasuk mahasiswa. Pertumbuhan ekonomi di Kota Batam yang terjadi membuat Pemerintah Kota Batam mengambil kebijakan untuk membangun infrastruktur dan pariwisata. Dengan begitu maka dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan ramainya orang yang berkunjung ke Batam.

“Target wisatawan asing ke depan yang berkunjung ke Kota Batam 3 juta. Saya mengajak mahasiswa bisa berinovasi dan mengembangkan usaha, jadi entrepreneurship sehingga bisa memiliki usaha mandiri,” sebutnya.

Terkait kondisi Batam saat ini, Wali Kota mengatakan dalam tahap transisi dari FTZ ke KEK. Dengan KEK nantinya ada pembagian kewenangan dan pembagian wilayah antara Pemerintah Kota Batam dengan Badan Pengusahaan Batam. Badan Pengusahaan Batam akan membangun industry dan Pemko Batam menangani urusan sosial kemasyarakatan.

Asdep Bidang Pengembangan Kepemudaan, Hamka Hendra Nur mengatakan bahwa empat hari lalu terjadi pertemuan Menpora se Negara Islam di Ajerbaijan. Dari pertemuan itu terdapat beberapa rekomendasi pertama terkait keagamaan dan kerjasama antar agama. Juga dibahas peran pemuda dalam pendidikan, dimana pemuda di Negara Islam pendidikannya baru mencapai 47 persen. Selanjutnya sosial ekonomi dan politik, karena dalam hal ini peran termasuk rendah.

“Dari ketiga hal tersebut Kementrian Pemuda berharap nanti ada menelurkan gagasan dan masukan terutama terhadap tiga permasalahan tersebut. Saat ini kita hanya berpikir dengan ilmu pengetahuan namun ada satu hal yang bisa dilakukan yaitu kewirausahaan pemuda. Jadi saya sangat setuju dengan ide Pak Wali tentang kegiatan kewirausahaan bagi pemuda dan mahasiswa,” katanya memberi dukungan.

Gubernur Provinsi Kepri, Nurdin Basirun mengatakan seharusnya mahasiswa saat ini harus lebih sukses dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi. Berbeda dengan zaman dahulu yang melewati fase konfrontasi dan merupakan tahap awal pembangunan masa lalu. “Pengalaman masa lalu harus dijadikan pelajaran untuk lebih baik ke depan. Batam saat ini perkembangannya sangat maju dan itu perlu dipelajari dan disampaikan ke daerah adik-adik di luar Kepri,” katanya.(HP)

NO COMMENTS