Tiga Divisi Unggulan Batam Dapat Perhatian Ibu Hj. Mufidah Jusuf Kalla
BATAM : Bertempat di Lobby Hotel Novotel Batam, berbagai kerajinan tangan khas anak-anak pulau alias wilayah kepulauan menghiasi lobby hotel tempat menginap Wapres RIĀ Jusuf Kalla dan rombongan tersebut tadi padi (15/03/09).
Kerajinan tangan yang diproduksi sendiri oleh Pusat Kerajinan Engku Hamidah dibawah pengawasan Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Kepri tersebut terdiri dari 3 divisi seperti divisi kriya Kayu, kriya Besi dan kriya Perak. Ketiga divisi kerajinan tersebutĀ sudah diproduksi dan dihasilkan oleh tangan-tangan kraetif para pengrajin Batam yang diikutkan dalam Pameran tersebut.
Dekranasda Kota Batam dibawah binaan Ibu Hj. Mariana Ahmad Dahlan yang juga mendampingi kunjungan Ibu Wapres Hj, Mufidah Jusuf Kalla tersebut selama 2 hari di Batam mengirimkan ketiga divisi tersebut dalam pameran Dekranasda Provinsi Kepri tersebut.
Beberapa pengrajin yang berasal dari Batam seperti kriya Perak yang berasal dari Pulau Abang yang dilakoni oleh Sani (37 th), kerajinan kriya Kayu berasal dari Pulau Ngenang dikerjakan oleh Karlina (28 th) serta satu lagi adalah Mardalena (42 th) sebagai koordinator mempunyai spesifikasi kerajinan kriya kerang yang juga berasal dari Pulau Ngenang.
Hadir mendampingi kunjungan Hj Mufidah Jusuf Kalla tersebut, seperti Hj Aida Ismeth selaku Ketua Umum Dekranasda Provinsi Kepri, Ibu Hj. Aisyah Sani sebagai Wakil Ketua Dekranasda Provinsi kepri, Ibu Hj Mariana Dahlan yang juga Ketua Umum Dekranasda Kota Batam, Ibu Mustofa Widjadja dan konsultan pengrajin dari Jakarta seperti Professor Tulus dan Ibu Diana serta para pemerhati kerajinan di Batam dan Provinsi Kepri.
Secara khusus Ketua Umum Dekranasda Kota Batam, Hj. Mariana Ahmad Dahlan mengatakan potensi kerajinan tangan di Kota Batam sebenarnya sangat berpeluang masuk dalam pasar global dengan sentuhan tangan-tangan kreatif. Untuk itu Dekranasda Kota Batam dibawah pimpinannya sudah berupaya menyatukan berbagai potensi SDM yang ada dengan potensi bahan baku yang berasal dari dalam negeri karena hasil-hasil laut yang diambil dari sumber-sumber kekayaan laut di Batam dapat dikelola menjadi sebuah kerajinan tangan yang mempunyai nilai ekonomis, katanya kepada beberapa media lokal yang mewawancarainya tadi pagi.
Masih menurut Mariana Dahlan, Dekranasda Batam juga berupaya memfasilitasi kehadiran beberapa konsultan untuk mendidik para pengrajin atau bahkan kita kirim untuk mengikuti pelatihan-pelatihan di luar daerah, katanya serius.
Dengan pameran Dekranasda Provinsi Kepri ini kita berharap promosi dan peluang usaha dalam bidang kerajinan tangan di Batam sudah menjadi sebuah peluang bisnis baru yang menjanjikan di masa yang akan datang, katanya optimis.
(*titan)
Photo lainnya :