“Setiap tahun kita usulkan untuk pembangunan pelantar ini, tapi tentu ada prioritas. Alhamdulillah berkat kesabaran kita bersama dan doa dari seluruh masyarakat Kelurahan Tanjung Uma, pada tahun ini pembangunan pelantar beton bisa terealisasi,” ujar Ria dengan penuh rasa senang.
Diharapkan dengan terbangunnya pelantar ini, dapat menghidupkan kembali perekonomian di daerah tersebut. Dulu, pelantar tersebut merupakan jalur transportasi ketika belum ada jalan aspal. Namun seiring pembangunan maka kondisi pelantar tersebut semakin memprihatinkan, bahkan beberapa kayunya ada yang sudah lepas. Diakuinya proses pembangunan pelantar ini memakan waktu yang lama. Tapi ia mengucap syukur karena dengan kesabaran dan usaha-usaha yang dilakukan oleh Tim 9, maka pembangunan pelantar ini dapat terealisasi.
Acara tersebut dihadiri oleh masyarakat Tanjung Uma dan anggota Tim 9. Anggota Tim 9 yang diwakili oleh Hasyim, menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada Wawako dan jajaran Pemko Batam yang telah mewujudkan keinginan mereka untuk membangun pelantar yang telah lama mereka impikan. “Terimakasih kepada Pak Wawako dan Pemerintah yang telah memberi fasilitas lebih baik kepada masyarakat Tanjung Uma,” ujarnya berbinar.
Ucapan terimakasih juga disampaikan oleh Lurah Tanjung Uma, Samiun. Sebagai lurah, ia mengatakan bahwa pembangunan pelantar beton tersebut sudah lama dinantikan oleh masyarakat sekitar. Kepada Tim 9 dan pihak terkait yang telah berusaha mewujudkan pembangunan pelantar ini, Samiun mengucapkan terimakasih. Katanya, pelantar tersebut merupakan pelantar pertama yang merupakan pelantar kayu dan merupakan akses pelayaran yang disinggahi. Jembatan tersebut terletak di muara Sungai Jodoh sehingga roda perekonomian di lokasi tersebut tumbuh dengan pesat. Namun kondisi air laut di sekitar sungai itu sudah dangkal sehingga tidak ada tangkapan lagi yang diharapkan oleh masyarakat.
Acara sore itu dihadiri oleh Suparti Ria Saptarika, istri Wawako, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Yumasnur, Sekcam Kecamatan Lubuk Baja dan masyarakat Tanjung Uma.
(crew_humas/dv)