Home Foto Jadikan Batam Pusat promosi Batik Asean

Jadikan Batam Pusat promosi Batik Asean

0
232

BATAM – Batik lokal Batam kini mulai dikembangkan. Melalui acara Pameran Batik yang akan digelar Jum’at-Minggu (2-4 Desember) di Mega Mall Batam Center akan diperkenalkan dan dipromosikan batik lokal ini di tingkat Asia Tenggara.

Acara yang digelar Kamar Dagang Industri (Kadin) Batam ini mempunyai tema Batam sebagai Pusat Promosi Batik Untuk Asean. Untuk mempersiapkan acara, panitia menggelar rapat dengan Walikota Batam, Ahmad Dahlan, Kamis (4/8). Hadir dalam rapat tersebut, Ketua Umum Yayasan Kadin Indonesia Iman Sucipto Umar serta ketua Yayasan Batik Indonesia Dodi Supardi.

“Diharapkan Batam jangan hanya menjadi pusat perdagangan batik, namun juga jadi pusat promosi yang kaitannya dengan pengembangan industri serta pariwisata  dan kebudayaan,” kata Ketua Umum Yayasan Kadin Indonesia Iman Sucipto Umar.

Menurut Iman, acara yang merupakan rangkaian kegitan World Batik Summit Indonesia yang digelar 28 September-2 Oktober di JCC Jakarta. “Pengembangan batik merupakan komitmen pemerintah RI setelah 2 Oktober 2009 lalu batik dinobatkan sebagai warisan budaya Indonesia oleh UNESCO,” imbuhnya.

Kegiatannyanya sendiri direncanakan akan dihadiri oleh Gubernur Kepri, Menteri perindustrian serta duta besar Indonesia di Negara-negara Asean. “Selain pameran, juga digelar bisnis meeting dan seminar dengan tema pengembangan batik Kepri,” sebutnya.

Ketua Kadin Batam, Nada Soraya mengatakan sebelum acara, panitia telah mempersiapkan berbagai rangkaian acara. Diantaranya pameran batik lokal yang akan digelar di Mal Top100 Tembesi akhir November mendatang. “Hal ini untuk memperkenalkan batik Batam kepada masyarakat Batam sendiri. Mereka juga nantinya akan ikut dalam pameran batik bersama pengusaha batik dari luar kota,” katanya.

Selain itu, juga akan digelar seminar tata niaga batik, 20 Oktober mendatang. Seminar ini akan membahas secara detail tentang pemasaran dan perdagangan batik. “Batik itu punya kekhususan dalam hal perdagangan yakni produk UKM yang tidak kena pajak. Kita mau mengetahui bagaimana regulasinya,” papar Nada.

Walikota Batam Ahmad Dahlan mengatakan pemerintah Kota Batam sangat mendukung kegiatan ini. Di Negara Asean, batik memang cukup poluler. “Potensi batik untuk berkembang di Asean sangat baik,” katanya.

Menurut Dahlan, Batam mempunyai motif lokal. Sampai saat ini, Batam sudah mendaftarkan 10 motif batik lokal di kementrian hukum dan HAM. “Kita sudah siapkan 10 motif lagi untuk didaftarkan. Motif tersebut merupakan motif khas Batam seperti jembatan Barelang dan gonggong,” jelas Dahlan.

Panitia juga sudah mempersiapkan berbagai langkah promosi. Yakni dengan berpromosi langsung di Negara-negara Asean serta memperkenalkan kegiatan ini melalui brosur di acara Batik Summit Indonesia. (humas_crew/ev)

NO COMMENTS