Tokoh masyarakat sekaligus pengurus masjid Ussisa Alattaqwa, Gafar dalam sambutannya mengatakan bahwa masjid ini berawal dari sebuah mushola, namun seiring pertumbuhan penduduk yang meningkat, akhirnya warga sepakat meningkatkan dari mushola menjadi masjid dengan modal awal yang minim dan dilakukan secara sukarela selama 2 tahun. Selanjutnya gafar meminta kesediaan Pemko Batam untuk dapat membantu dalam penyelesaian pembangunan masjid Ussisa Alattaqwa ini. “Modal awal kami hanya satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah dan kami kerjakan secara sukarela selama 2 tahun sejak 2011”, katanya.
Wawako dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dan rasa bangga kepada masyarakat yang peduli serta ikut membangun masjid sebagai rumah ibadah dan sebagai wadah umat dalam meningkatkan nilai-nilai keimanan. Menurutnya membangun masjid, memakmurkan dan menyediakan untuk orang-orang beribadah dan sholat termasuk amal yang utama, Allah SWT akan memberikan kepadanya pahala nana gung, termasuk shadaqah jariyah yang pahalanya berlanjut hingga seseorang telah meninggal dunia. “Istilahnya membeli tiket ke surga kelak”, ujar Rudi yang hadir bersama istri, Ny. Marlin Agustina Rudi.
Di masjid Babul Jannah, rombongan tim safari ramadhan disambut antusias warga perumahan griya Batu Aji Permai yang ingin sholat tarawih berjamaah dengan Wawako Batam dan berdialog usai Sholat tarawih. Senada dengan permintaan pengurus masjid Ussisa Alattaqwa, dalam dialog tersebut tokoh masyarakat Griya Batu Aji Permai, Pohiman mengatakan masjid Babul Jannah sedang direncanakan akan dibangun TK Islam dimana sebelumnya telah berdiri TPQ melalui yayasan yang sama dengan masjid Babul Jannah. Selain itu, Pohiman juga mengatakan bahwa di perumahan Griya Batu Aji Permai dan Blok H dan G di Perumnas Sagulung yang merupakan titik penilaian adipura. Untuk itu dirinya mengatasnamakan warga meminta agar kebersihan di wilayah tersebut dapat terus diperhatikan.
Menjawab pertanyaan tersebut, Wawako meminta kepada pengurus masjid untuk terus aktif dan menggiatkan pendidikan agama kepada anak-anak melalui TPQ yang sudah berjalan. Menurutnya hal ini merupakan salah satu langkah yang dilakukan dalam menciptakan generasi penerus yang qurani dan berakhlak mulia sehingga pada akhirnya dapat tercapainya masyarakat Batam yang madani. Sementara itu mengenai permasalahan sampah, wawako menegaskan bahwa permasalahan ni merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya pemko saja. Saat ini pengelolaan sampah di kota Batam dilakukan oleh pihak ketiga dengan melibatkan 3 perusahaan dan dibagi menjadi 3 wilayah. Namun ke depan Wawako juga meminta dukungan masyarakat agar permasalahan sampah dan kebersihan dapat diatasi dan dikeloli secara mandiri oleh Pemko Batam. “ Nantinya camat akan berperan dan mengontrol permasalahan sampah di wilayahnya masing-masing”, jelasnya.