Dahlan mengatakan sistem pendidikan di Batam saat ini sudah sesuai tujuan pendidikan secara umum di nasional.
“Sejauh ini tidak ada yang melenceng. Bahkan di Batam sudah melaksanakan e-learning dan Kurikulum 2013,” kata Dahlan.
Ia mengatakan selain sistem yang sudah berjalan baik, secara mental pun anak Batam sudah siap. Dahlan menilai anak-anak Batam sudah paham kebutuhan industri sehingga pendidikan yang dipilih pun sudah aplikatif.
Dahlan berpesan bahwa anak SMA di Batam harus jadi sarjana semua. Karena fasilitas berupa perguruan tingginya sudah tersedia di Batam.
“Kami bisa dulu, kenapa kalian tidak bisa. Kami dulu harus ke luar, sekarang universitasnya sudah ada di Batam. Bahkan kedokteran pun ada,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Dahlan juga ditanyakan tentang bagaimana ia mengatur waktu dengan banyaknya kegiatan setiap hari. Dahlan mengatakan biasanya ia tidak pernah pulang ke rumah jika acaranya sampai malam.
“Di kantor itu ada baju apapun, jadi mandi di kantor, maghrib di kantor. Jadi bapak tidak pulang sampai acara semua selesai, karena kalau pulang tidak sempat, sekarang Batam sudah macet,” tuturnya.
“Selain itu saya juga membiasakan diri untuk mendahulukan prioritas. Seminggu sebelumnya, sudah disiapkan jadwalnya. Di kantor ada sistem acara yang dibuat sedemikian rupa, sehingga bisa diakses semua bagian, tinggal menyesuaikan. Walaupun bisa berubah juga,” cerita Dahlan.
Dan pertanyaan berikutnya menyangkut arti sukses bagi Dahlan. Untuk pertanyaan ini, Dahlan mengaku belum sukses, meski sudah memimpin Batam dua periode. Karena bagi Dahlan, sukses adalah bahagia di dunia dan akhirat.
“Sukses itu bahagia di dunia, bahagia di akhirat. Itulah tujuan hidup. Jadi saya merasa belum sukses. Tapi bagaimana caranya untuk sukses, ya harus dengan pengetahuan, pengalaman, dan yang penting karakternya, hati harus baik, punya goodwill,” kata Dahlan.
Pertanyaan terakhir yang diterima Dahlan yakni apa yang harus dilakukan pelajar Batam, khususnya di SMA Kartini untuk bisa menjadi sukses. Menurut Dahlan, jawaban satu-satunya adalah belajar.
“Ya belajar, belajar, belajar. Anak-anak di sini punya sekolah yang bagus, fasilitas yang lengkap, karena itu jagalah nama Kartini. Karena Kartini sudah memiliki nama yang harum,” kata Dahlan.
Dahlan juga melihat pustaka sekolah , dan merasa senang karena pustaka sekolah kartini sangat mendukung program belajar mengajar, ” wah pustaka ini baik sekali, saya senang karena pelajar secara efektif mempergunakanya , bukunya juga kelihatan banyak dan lengkap, “ujarnya
Buku Sejarah Melayu yang diserahkan Dahlan kepada Kepala Sekolah dan Ketua Osis sekolah menjadi salah satu Buku yang di tunggu tunggu siswa.
Ia menilai yayasan sekolah Kartini ini luar biasa karena sudah berperan sejak awal Batam dibangun. Untuk itu Dahlan meminta para siswa bangga menjadi anak Kartini. Apalagi sudah banyak lulusannya yang sudah berhasil, baik di pemerintahan maupun swasta.
“Mungkin saja Walikota ke depan ada yang berasal dari Kartini ini,” harapnya.