MTQ tingkat kota Batam tahun ini terasa berbeda kerena hal ini merupakan uji coba MTQ tingkat Nasional yang akan digelar Juni mendatang. Sebagai tuan rumah, Kota Batam harus mempersiapkan seluruhnya demi kelancaran acara tingkat nasional tersebut.
Mars MTQ yang dibawakan marching band Bahana Barelang menandi dimulainya malam pembukaan MTQ ke-XXVII tingkat Kota Batam. Selanjutnya defile peserta dari 12 Kecamatan serta ratusan pendukung. MTQ ke-XXVII berlangsung 1-7 Maret 2014.
MTQ ini memperlombakan tujuh cabang yakni Tilawah, Syaril, Hifzil, Khatil, Fahmil, Qiroat Sabah dan Musabaqoh Makolah Qur’an (MMQ). Ada Empat venue yang dijadikan perlombaan MTQ yaitu dataran Engku Puteri, gedung LAM, kantor Walikota Batam lantai 4 dan Mega Mall Batam Center.
Walikota Batam Ahmad Dahlan mengatakan biasanya MTQ tingkat Kota Batam dilaksanakan bergilir di Kecamatan, namun tahun ini dilaksanakan di Engku Puteri, karena pada tahun ini akan dilaksanakan MTQ tingkat nasional di Engku Puteri. “Mari kita menjadi tuan rumah yng baik karena even ini merupakan even bertaraf internasinal,” katanya.
Menurut Dahlan, MTQ tingkat Kota Bata mini diadakan untuk mencari qori dan qoriah terbaik yang akan mewakili Batam di ajang serupa di tingkat Provinsi Kepri yang akan dilaksanakan di Tanjung Balai Karimun. “Harapannya Batam bias jadi juara umum di tingkat Provinsi sehingga para Qori dan Qoriahnya bias tampil di ajang nasional yang juga akan digelar di Batam,” sebutnya.
Dahlan mengajak seluruh peserta untuk berlomba dengan sebaik-baiknya. Keada seluruh masyarakat Batam, Dahlan mengajak untuk mempelajari Al-Qur’an , memahami dan mengamalkannya. Menurutnya, pembangunan Batam harus diimbangi dengan pembangunan spiritual. “Bukan saja melaksanakan even dengan meriah, namun yang penting mengambil makna dari pelaksanaan MTQ,” imbuh Dahlan.
Gubernur Kepri, Muhammad Sani mengatakan pelaksanaan MTQ bukan hanya mencari juara. Ia meminta kepada seluruh masyarkat dapat mengimplementasikan nilai-nilai di dalam ayat-ayat suci al qur’an. “Saya berharap MTQ ini bukan hanya mencari kejuaraan saja, tapi ayat-ayatnya dapat diimplementasi dalam kehidupan kita. Sehingga perdamaian, persatuan di Provinsi Kepri ini akan terwujud,” ujarnya
Sani menjelaskan, even MTQ dilaksanakan setiap dua tahun sekali. Tetapi untuk mendapatkan bibit-bibit qori dan qoriah dilaksanakan seleksi setiap tahun. “Sebenarnya kegiatan ini untuk mencari bibit-bibit dan setiap ayat-ayat yang dibaca dapat diimplementasikan,” paparnya.
Ia juga berharap, menuju MTQ Nasional ke XXVII yang akan dilaksanakan di Batam, semua pihak termasuk masyarakat dapat saling bahu membahu untuk menyukseskan kegiatan tersebut. “Kita harus saling bahu membahu dan jangan ada salah menyalahkan,” jelasnya.