Home Siaran Pers Cegah Korupsi Sejak Dini, Marlin Siap Sampaikan Sepuluh Program Korupsi Ditingkat PAUD

Cegah Korupsi Sejak Dini, Marlin Siap Sampaikan Sepuluh Program Korupsi Ditingkat PAUD

0
219

HUMAS PEMKO BATAM – Para istri pejabat di Kabupaten/Kota se Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengikuti seminar bersama pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Basaria Panjaitan “Peran Perempuan Untuk Mencegah Korupsi” Kamis (29/11) di Kantor Walikota Batam. Selain Basaria Panjaitan, narasumber lainnya, Judhi Kristantini dari Australia Indonesia Partnership of Justice. Selaku moderator dalam acara seminar ini, Kabag Kesra Setdako Batam, Riama Manurung.

Seminar dihadiri Walikota Batam, Muhammad Rudi, Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad dan Wakil Walikota Tanjung Pinang, Rahma, istri Walikota Batam, Marlin Agustina Rudi, istri Wakil Walikota Batam, Erlita Sari Amsakar, Sekretaris Daerah Kota Batam dan Jefridin beserta istri serta istri Haryanti Jefridin. Selaku Ketua Tim Penggerak PKK Kota Batam, Marlin akan sosialisasikan program Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) ditingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

“Saya akan sampaikan 10 pokok tentang korupsi ke anak-anak PAUD. Memang betul pencegahan itu harus dimulai dari anak usia dini,” ujar Bunda PAUD ini usai seminar.

Marlin juga mengajak istri pimpinan OPD Pemko Batam, istri camat dan lurah agar dapat memprotek suami terlebih dalam hal asal uang dan barang yang diterima. Katanya, jika suami tidak terbuka maka istri yang harus kooperatif.

“Seperti pesan Ibu Basaria jaga bapak-bapak yang menjadi kebanggaan istri. Saya selama ini selalu menjaga, sebagai istri saya memiliki tanggungjawab. Jujur saja saya agak cerewet ke Bapak, saya tidak mau terjadi hal yang tidak diinginkan,” katanya.

Kepada anak-anaknya Marlin selalu mengajarkan mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Ia selalu berpesan kepada anaknya agar tidak mengambil yang bukan menjadi haknya.

Basaria Panjaitan megatakan sebagai istri Walikota, istri Wakil Walikota, istri Sekda dan istri PNS harus memegang teguh kebanggaan terhadap suami. Caranya dengan mengawal para suami tentu dengan menjaga suami dengan baik. Harapannya, apapun jabatan agar dipegang teguh agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

“Saya ingin tekankan Ibu Walikota, Ibu Wawako, Ibu Sekda ada kebanggaan tidak punya suami Walikota. Harus bangga. Baru dilakukan penangkapan terhadap salah satu penegak hukum di Jakarta, kira-kira bisa dibayangkan tidak apa yang terjadi pada anak dan istrinya,” ucap Basaria.

Selanjutnya Judhi Kristantini dari Australia Indonesia Partnership of Justice, mengajak perempuan untuk bergabung dalam gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK). Se Indonesia agen SPAK sudah berjumlah 1.783 terdiri dari hakim, jaksa, Ibu-ibu PKK, Walikota maupun Wakil Walikota.

“Agen tidak hanya diajarkan tentang pasa-pasal saja tapi juga ada alat yang membantu. Mencegah korupsi dimulai dari diri sendiri bergerak dari keluarga dan untuk lingkungan,” ujarnya.

Dampak dari SPAK ini, pihaknya menerima 20 persen orang yang melaporkan kasus korupsi. Katanya, gerakan ini harus dimulai dari diri sendiri untuk mencegah tumbuhnya koruptor dari rumah. “Kita perempuan harus membantu Negara untuk mencegah korupsi. Hasilnya tidak langsung kita petik sekarang tapi nanti dimana generasi kita akan mendapatkan generasi anti kurupsi yang lebih baik,” jelasnya.

Seminar pagi itu juga diisi dengan dialok dan peragaan alat bantu gerakan SPAK oleh para agen SPAK.(HP)

NO COMMENTS