Sesuai dengan perencanaannya (DED), gedung ini terdiri dari tiga lantai, lantai pertama terdiri dari beberapa ruangan yang diperuntukan sebagai tempat Sekretaraiat DPD KNPI, Kantor Pemuda dan Olahraga Kota Batam, Ruang Perpustakaan, Mushalla dan Kantin. Lantai dua terdiri dari satu Ruang Serbaguna, Lima Ruang Komisi, dan dua ruangan rapat, sedangkan lantai tiga terdiri dari 10 room rental dan satu ruang pertemuan.
Keberadaan Gedung ini sudah menjadi impian bagi pemuda Kota Batam sejak 25 tahun yang silam bersamaan dengan terbentuknya DPD KNPI Kota Batam melalui periodisasi kepengurusan Bung Rustam Hutapea (1985-1989), drh. Chaider (1989-1992), Ir. Fitrah Kamarudin (1992-1995), Yusron Roni, SE. (1995-1998), Taba Iskandar, SH.MH. (1998-2002), Sudirman, SH. (2002-2006) dan Bung Drs. Jefridin, M.Pd. Masa Bakti 2006-2009.
Masuknya Pembangunan Gedung Pemuda dalam RPJMD Kota Batam 2006-2011, adalah wujud nyata komitmen dari Bapak Drs. H. Ahmad Dahlan dan Ir. H. Ria Saptarika selaku Walikota dan Wakil Walikota Batam dalam merespon aspirasi pemuda serta mengarahkan kegiatan-kegiatan kepemudaan secara terprogram dan terencana melalui suatu keterpaduan mulai dari sarana pertemuan berupa Gedung pemuda ini serta program inovatif yang sudah tersusun jauh-jauh hari sebelumnya.
Pada akhir Nopember 2007 Pembangunan Gedung Pemuda diumumkan secara resmi kepada publik untuk dilelang secara terbuka dan melalui mekanisme Keppres 80, tiga bulan kemudian tepatnya pada tanggal 20 Februari 2008 Walikota Batam Drs. Ahmad Dahlan secara resmi meletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Pemuda di lokasi ini yang dihadiri oleh pengurus teras DPD KNPIdan pada akhir tahun 2008 seluruh pekerjaan konstruksi dan bangunan sudah rampung dan dijadwalkan besok (22/01) akan diresmikan oleh Bapak Walikota Batam yang juga akan dihadiri oleh Muspida Kota Batam, DPRD Kota Batam, Para Pejabat di lingkungan Pemko Batam, Para pengurus DPD KNPI Kota Batam, Pengurus OKP se Kota Batam, Tokoh LAM dan tokoh masyarakat lainnya.
Gedung tersebut diberi nama Gedung Pemuda Hang Jebat yang mengafiliasi sosok Hang Jebat sebagai sosok kesatria muda di masa kerajaan melayu tempo dulu yang rela mengorbankan dirinya hanya semata-mata untuk menegakan kebenaran, keadilan dan menjunjung tinggi rasa kesetiakawanan hakiki. Dengan harapan dari pemanfaatan gedung tersebut akan lahir pemuda-pemuda Batam dengan sosok pemuda reformis dengan semboyan “Raja Adil Raja disembah, Raja Zalim Raja disanggah”. serta santun dan kesatria menegakan kebenaran dan keadilan Menuju Batam Bandar Madani dan Lokomotof Pertumbuhan Nasional.