Home Siaran Pers Batam Tuan Rumah Penyelengaraan International Syahadah Conference 2018

Batam Tuan Rumah Penyelengaraan International Syahadah Conference 2018

0
218

HUMAS PEMKO BATAM – Kota Batam akan menjadi  tuan rumah penyelenggaraan International Syahadah Conference 2018. Diperkirakan kegiatan berskala international ini akan dihadiri oleh 30 ulama dari 25 negara. Acara ini akan dibuka oleh Walikota Batam, Muhammad Rudi di Hotel Planet Holiday pada Jumat (14/12) dan akan ditutup oleh Gubernur Provinsi Kepri, Nurdin Basirun di Kota Tanjung Pinang pada Minggu (16/12). Ketua Panitia International Syahadah Conference 2018, Taten Rustandi mengatakan pada tanggal 15 Desember 2018 akan dilakukan diskusi umum di Masjid Agung Batamcentre.

“Kedatanganan para ulama ke Kota Batam akan dimulai dari tanggal 12 Desember 2018. Diantaranya para ulama yang hadir berasal dari Amerika Serikat, India, Cina, Palestina, Singapura, Indonesia, Thailand dan Kamboja,” sebutnya Senin (10/12) di Kantor Walikota.

International Syahadah Conference 2018 bertujuan untuk mewujudkan harmoni kesatuan dan keharmonisan antar seluruh umat beragama. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini mengangkat perjuangan Rasulullah SAW memperjuangkan Syahadat. Kegiatan ini juga telah mendapat izin dari lembaga pemerintah mulai dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) di tingkat pusat hingga Kepolisan Republik Indonesia (Kapolri). Di Batam panitia sudah melakukan koordinasi dengan Kementrian Agama Kota Batam.

Syekh Ismail Kasim, Founder World Syahadah Council mengungkapkan event ini sangat penting untuk mencapai keharmonisan sepanjang masa. Kegiatan ini menurutnya mendapat dukungan dari 2.500 ulama dan alhi politik dunia. “Tujuan kami adalah membawa keamanan dibawah panji Syahadah. Menikmati surga tidak hanya diakhirat melainkan di dunia juga bisa diperoleh. Tentunya dengan keharmonisan, ketenangan dan penyatuan umat,” paparnya.

Batam dipilih sebagai tempat dilaksanakannya konferensi ini mengingat letak Batam yang sangat strategis. Selanjutnya juga akan dilakukan investasi di Batam di kawasan Teluk Lengung yakni membangun research and development. Investasi yang akan ditanamkan untuk pembangunan pusat pengkajian ini sekitar Rp187 miliar.

“Total lahan yang kita peroleh 10 hektar, pusat pengkajian ini akan kita bangun diatas lahan 4,5 hektar. Pusat pengkajian ini khusus untuk se Asia. Akan dibangun oleh Yayasan Al Ikhlas Darusalam merupakan cabang Malaysia yang ada di kota Batam,” jelasnya.(HP)

NO COMMENTS