BATAM – Batam menerima penghargaan Indeks Pariwisata tertinggi di Indonesia. Penghargaan diberikan oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dan diterima Walikota Batam, Muhammad Rudi, Selasa (6/12) di Grand Ballroom Hotel Sultan Jakarta.
Penghargaan tersebut diserahkan dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepariwisataan ke-IV. Selain Batam, 9 Kota/Kabupaten lainnya menerima penghargaan serupa yakni Denpasar, Surabaya, Sleman, Semarang, Badung (Bali), Bandung, Banyuwangi, Bogor dan Bantul.
Kegiatan Rakornas Kepariwisataan ke-IV sebagai upaya meningkatkan sinergitas semua unsur pariwisata dalam pentahelix (akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media) untuk mencapai target kunjungan 15 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan 265 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) pada 2017 mendatang.
Rakornas dibuka, sekaligus sebagai keynote speech oleh Menpar Arief Yahya. Rakornas ke-IV yang mengangkat tema “Indonesia Incorporated”, mengagendakan sejumlah pembahasan implementasi program prioritas Kemenpar yakni digital tourism, homestay, dan konektivitas udara.
Menurut Arief, kunci keberhasilan pembangunan kepariwisataan nasional tidak lepas dari peran serta semua pemangku kepentingan (stakeholder) meliputi kalangan akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah dan media sebagai kekuatan pentahelix. “Kerjasama semua unsur pariwisata ini sebagai Indonesia Incorporated menjadi kekuatan kita untuk mewujudkan target 2017 hingga 2019 mendatang,” katanya.
Menpar Arief Yahya menegaskan kembali amanat Presiden Joko Widodo agar pertumbuhan sektor pariwisata dipercepat dan diakselerasikan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Menurut Arief, pemerintah dalam program pembangunan lima tahun ke depan fokus pada sektor infrastruktur, maritim, energi, pangan, dan pariwisata. Penetapan kelima sektor ini dengan pertimbangan signifikansi perannya dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang terhadap pembangunan nasional. “Dari lima sektor tersebut pariwisata ditetapkan sebagai leading sector karena dalam jangka pendek, menengah, dan panjang pertumbuhannya positif,” sebutnya.
Prospek cerah pariwisata dunia tersebut menjadi acuan dalam menetapkan target pariwisata nasional ke depan. Presiden telah menetapkan target pariwisata dalam lima tahun ke depan atau 2019 harus naik dua kali lipat, yakni memberikan kontribusi pada PDB nasional sebesar 8 persen, devisa yang dihasilkan Rp 240 triliun, menciptakan lapangan kerja di bidang pariwisata sebanyak 13 juta orang, jumlah kunjungan wisman 20 juta dan pergerakan wisnus 275 juta, serta indeks daya saing pariwisata Indonesia berada di ranking 30 dunia.
Menanggapi penghargaan tersebut, Walikota Batam, Muhammad Rudi menegaskan diraihnya penghargaan ini tidak lepas dari kerja keras semua pihak. Pemko Batam sebutnya akan mendukung kebijakan pemerintah pusat terkait peningkatan jumlah kunjungan wisata di Kota Batam. “Batam termasuk kota dengan kunjungan wisman tertinggi setelah Bali dan Jakarta,” katanya.
Dipaparkan Rudi, tahun 2017, Batam memiliki target kunjungan wisman sebnayak 1,9 juta kunjungan. Rudi mengharapkan kerjasama semua pihak agar target ini bisa tercapai. Di tahun 2017, sebut Rudi, Pemko Batam menggesa pembangunan infrastruktur sebagai salah satu upaya meningkatkan jumlah kunjungan wisman. “Dengan infrastruktur yang baik, diharapkan wisman yang datang ke Batam lebih banyak dan nyaman,” akunya.
Rudi menuturkan, untuk menarik wisman, Pemko Batam mempercantik Kawasan Jodoh-Nagoya. Saat ini, jalan di sekitar Jodoh-Nagoya sudah lebar dibuat dua jalur dengan masing-masing jalur tiga lajur. Dilengkapi taman kota, lampu hias dan fasilitas lainnya seperti pedestrian dan jalur sepeda. “Setelah Jodoh-Nagoya juga akan dilakukan perbaikan infrastruktur di daerah lainnya untuk mempercantik Kota Batam,” papar Rudi.