Home Foto Ahmad Dahlan dan Tri Rismaharini Bicarakan Pengelolaan Sampah Perkotaan

Ahmad Dahlan dan Tri Rismaharini Bicarakan Pengelolaan Sampah Perkotaan

0
162

Batam, Walikota Batam, Ahmad Dahlan pada Jumat pagi, (31/7) menerima kunjungan kerja Walikota Surabaya, Tri Rismaharini di ruang kerjanya, lantai 5 kantor Walikota Batam. Kunjungan Tri Risma yang datang bersama 30 staf gabungan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya itu bermaksud untuk bertukar pikiran dan ilmu mengenai pengelolaan sampah dan pembangunan infra struktur.

“Sudah lama sekali saya terakhir ke Batam. Dulu masih kosong, saya masih jadi kepala Bappeko Surabaya. Sekarang pembangunannya sangat cepat ”, ujar Risma mengawali pembicaraan.

Dalam perbincangan hangat, kedua pemimpin kota ini lebih mengetengahkan pada penanganan dan pengelolaan sampah perkotaan. Keduanya sepakat dengan tingginya arus urbanisasi mengakibatkan meningkatnya  jumlah penduduk pada kota besar, termasuk di dalamnya kota Surabaya dan Batam. Hal yang tidak dapat dihindari dari efek tersebut adalah menumpuknya sampah rumah tangga yang semakin besar jumlahnya.

Dikatakan Risma, saat ini pihaknya lebih mengoptimalkan pada pengolahan sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) yang didalamnya menggunakan teknologi pengolahan sampah menjadi tenaga listrik dengan menggandeng Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Dijelaskannya, Pemkot Surabaya mengalokasikan bidang tanah seluas 200 – 500 meter persegi untuk di buat TPS. Dengan menggunakan teknologi, sampah tersebut kemudian diolah menjadi listrik. Biaya yang dibutuhkan senilai hampir Rp. 200 juta di setiap titiknya.

“Satu tempat 200 juta, jadi listrik. Jadi habis disitu sampahnya. Listrik yang dihasilkan mencapai 6000 watt dan bisa untuk menghidupkan lampu taman di  sekitar TPS itu”, jelas Walikota Surabaya ini.

Risma menargetkan setiap tahunnya mampu mengalokasikan 5 titik TPS, sedangkan tahun ini sudah terbangun 2 titik. Namun dirinya juga tidak menampik peran serta masyarakat sangat penting. Pemkot Surabaya sangat terbantu dengan antusias warga dan kesadaran akan pentingnya kebersihan bagi lingkungannya.

“Kami membantu pengadaan gerobak sampah. Selebihnya warga swa kelola dengan mengangkat sampah itu sendiri ke TPS atau mereka urunan untuk membayar petugas pengangkut”, katanya.

Sementara itu, Ahmad Dahlan mengatakan permasalahan sampah menjadi permasalahan serius bagi semua pihak.  Menurutnya sampai dengan saat ini secara keseluruhan belum ada kota besar di Indonesia yang bisa menyelesaikan permasalahan tersebut.

“Belum lagi kepedulian maupun kesadaran masyarakat akan hal ini yang masih minim”, sambung Dahlan.

Di Batam, lanjut Wako ada beberapa perusahaan dari luar negeri yang berminat untuk mengelola sampah di Batam. Sebelumnya pada proses lelang yang dilakukan Pemko Batam untuk  pengadaan infrastruktur sampah di TPA Telaga Punggur hanya satu perusahaan yang memenuhi pra kualifikasi administrasi sehingga mundur untuk realisasinya.

Pada lelang 2013 ada 25 perusahaan yang ikut lelang dan didominasi perusahaan asing, hanya satu yang berasal dari Indonesia, itu pun konsorsium China, Jerman dan Indonesia.

“Karena dalam persyaratan minimal harus ada tiga yang lolos sebelum seleksi akhir. Tapi kita akan coba sekali lagi, karena ada bantuan dari Jepang”, Tutur Dahlan.

Pemerintah Kota Batam juga tertarik untuk membuat pengolahan sampah di TPS seperti yang dilakukan Surabaya. Oleh karenanya, Dahlan akan mengirimkan staf Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota Batam untuk mempelajari sistem tersebut ke Surabaya.

NO COMMENTS