“Kami menargetkan jumlah peserta yang mendaftar sebanyak 870 peserta dari seribu yang kami targetkan” ujar Sudirman.
Adapun cabang yang dilombakan pada festival ini sebanyak sembilan cabang, yakni lomba Nasyid, puitisasi, Adzan, Sholat, peragaan busana muslim muslimah, doa sehari-hari, ayat-ayat pendek, dan lomba mewarnai. Kepala Kantor kementrian Agama Kota Batam Zulkifli HK yang hadir pada kesempatan itu mengatakan sebagaimana digambarkan Rasullullah SAW bahwa setiap anak dilahirkan dalam keadaan Fitrah (suci) bagai selembar kertas putih, maka orang tuanyalah yang akan mewarnai anak-anaknya. Kegiatan festival anak sholeh ini merupakan salah satu kegiatan untuk memberi warna islami pada anak. Sehingga diharapkan anak-anak menjadi anak yang soleh dan soleha.
Sementara itu Wakil Walikota Batam Ria Saptarika sebelum membuka Festifal anak soleh mengatakan bahwa mendidik anak soleh bukan pekerjaan mudah Harus dimulai ditanamkan nilai-nilai Islam sejak usia dini. Dan mendidik anak sholeh bukan hanya tugas dari guru di TPA saja melainkan peran orang tua dan lingkungan sangat berpengaruh dalam mendidik anak yang sholeh.
“Kalau igin anak kita sholeh tentu orang tua nya harus sholeh, dan orangtua juga harus menjadi uswatun hasanah bagi anak-anaknya”, tutur Ria.
Ria menambahkan Kepala Keluarga dalam rumah tangga tidak hanya sebagai dai (penyeru) namun juga sebagai pemimpin bagi Keluarganya. Dimana Kepala Keluarga orang tua bisa memerintahkan anggota keluarganya untuk menjalankan perintah Allah.
Ditambahkan Ria Selaku Ketua LPTQ Kota Batam, beberapa waktu lalu Ria telah bertemu dengan Badan Musyawaah Guru (BMG) TPA se Kota Batam untuk merencanakan standarisasi sertifikat baca tulis Alquran bagi anak-anak yang akan melanjutkan ke jenjang SMP dan Madrasah Tsanawiyah. Pada tahun 2010 ini akan dibuat database anak-anak yang telah memiliki sertifikat baca tulis Alquran se Kota Batam, sehingga dapat diketahui berapa jumlah anak-anak yang telah bisa membaca Alquran di Kota Batam.
(humas_crew/yd)