“Pada tahun 2009 ada 100 paket yang kita lelang melalui LPSE. Sebanyak 32 paket dengan anggaran diatas Rp1 miliar dengan pagu anggaran Rp77,991 miliar dan 68 paket dibawah Rp1 miliar dengan pagu anggaran Rp22,525 miliar,” jelas Yusfa.
Pada tahun 2010, jumlah paket yang dilelang sebanyak 202 paket dengan jumlah pagu anggaran Rp127,521 miliar. Sementara paket pengadaan selesai 128 dengan nilai Rp106.158 miliar. Melalui data yang diperoleh dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) ini terdapat selisih atau efisiensi sebesar Rp21,363 miliar atau 16,75 persen dengan menggunakan sistim lelang elektronik tersebut. Pada tahun 2010 ini jumlah penyedia yang terdaftar sebanyak 442 dan mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2009 yang hanya berjumlah 284.
“Dari data yang tercatat pada LKPP terdapat 47 intansi yang telah menerapkan sistem lelang secara elektronik. Yakni lembaga DPR, satu Institut, tujuh kabupaten, tiga kementrian, 13 kota, satu Politeknik, Polri, 17 provinsi dan tiga universitas,” katanya.
Diantaranya proyek yang dilelang melalui LPSE pada tahun 2010 yakni, pengadaan kendaraan dinas ambulance, pengadaan kendaraan dinas roda dua, pengadaan kendaraan dinas 2700 CC, pengadaan kendaraan dinas 1500 CC, rehabilitasi pelantar di Pulau Air Saga, pembangunan batu miring di Pulau Mubut, Pulau Sembur, Pulau Nguan dan Pulau Air Saga. Pengadaan kendaraan dinas mini bus 1300 CC, pembangunan RKB dan pembangunan Sekolah Baru.
(crew_humas/dv)