Media Center Batam - Masyarakat Perumahan Palem Raya bersyukur dengan adanya program Pemberdayaan Masyarakat Percepatan Infrastruktur Kelurahan (PM-PIK). Karena melalui program ini, jalan lingkungan di perumahannya menjadi lebih bagus.
"Alhamdulillah penantian 10 tahun kami terjawab. Selama ini kami menantikan jalan perumahan yang layak. Tadinya saya sangat risau. Sebentar sebentar RT mengadu, Pak kapan jalan kami direalisasikan. Hari ini sudah bisa dinikmati," kata Ketua RW 17 Kelurahan Tanjungsengkuang Kecamatan Batuampar, Ilhamudin, Selasa (10/4).
Semenisasi jalan lingkungan di RT 2 RW 17 ini dilaksanakan oleh kelompok kerja masyarakat (pokjamas) dengan gunakan dana PM-PIK 2017. Warga berharap kegiatan ini tetap dilanjutkan. Agar seluruh jalan di perumahan tersebut bisa disemenisasi.
Walikota Batam, Muhammad Rudi mengatakan program PM-PIK ini diadakan dengan tujuan pemerataan pembangunan. Karena volume kerja Organisasi Perangkat Daerah sudah cukup besar, maka disebar ke kelurahan melalui PM-PIK.
Tiap kelurahan mendapat Rp 1 miliar untuk pembangunan infrastruktur. Dapat digunakan untuk membangun atau rehabilitasi jalan, drainase, serta kepentingan umum lainnya. Pelaksanaan pembangunan pun dilaksanakan oleh masyarakat dalam bentuk pokjamas.
"Untuk jalan besar, dilakukan dinas. Seperti yang Bapak Ibu lihat, jalan Nagoya, Batam Centre sudah saya lebarkan. Ini saya lakukan untuk mengembalikan Kota Batam menjadi kota yang maju. Kalau tidak dilakukan, orang akan bosan ke Batam. Kalau orang tidak datang, yang ada kita-kita saja, ekonomi tidak bergerak," ujarnya.
Rudi mengatakan Pemerintah Kota Batam berusaha untuk meningkatkan pendapatan daerah melalui kunjungan pariwisata. Itu salah satu alasan dilakukannya pelebaran jalan di pusat ekonomi dan pusat pemerintahan Kota Batam.
Peningkatan pendapatan ini pada akhirnya akan dikembalikan ke masyarakat. Di antaranya melalui PM-PIK. Karena itu, nilai PM-PIK pun akan ditingkatkan dari tahun ke tahun. Tahun 2018 ini, Pemko Batam anggarkan Rp 1,1 miliar untuk tiap kelurahan. Dan diharapkan bisa meningkat menjadi Rp 1,3 miliar di 2019 mendatang.
Rudi dalam kunjungannya untuk mengecek hasil PM-PIK 2017 juga menyempatkan diri untuk dialog dengan masyarakat. Di Kelurahan Batumerah, seorang warga minta agar didirikan sekolah negeri di wilayah kampung tua tersebut.
"Batumerah tak ada sekolah negeri, SD, SMP, SMA. Banyak usulan masyarakat, kalau di atas tak ada lokasi, kita bikin di laut Pak. Di belakang rumah ini bisa. Kita bikin sekolah panggung Pak. Yang penting ada negeri," kata dia.
Menjawab hal ini, Rudi mengatakan tidak mungkin bagi pemerintah membangun sekolah di atas laut. Lokasinya tidak pas, dan riskan terjadi kecelakaan.
"Kalau besok ada anak masuk ke laut, siapa yang disalahkan, Walikota. Nanti kita carikan solusinya Pak, yang jelas sekolah tak mungkin di laut," kata Rudi.